Plus Minus Nulis Buku Bareng Suami

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - December 02, 2018

Buku saya dan suami

Kepikiran nggak buat melakukan hal bersama suami, tapi yang bukan urusan domestik? Karena sejatinya, suami istri itu enggak hanya partner dalam urusan rumah tangga, tapi juga semuanya. Sejak awal menikah, kami berdua meyakininya. Dan, itu kami buktikan salah satunya dengan menulis buku bersama berdua. Ya, kalau pasangan suami istri lain mungkin buka bisnis bareng. Sedangkan kalau kami, nulis bareng. Hehe. Yaa, anggap saja ini juga bisnis bareng, bisnis di bidang jasa. Xixixi.

Lalu, apa saja plus minus nulis buku bareng suami. Emang ada?

Okaii, saya jabarkan ya berdasarkan pengalaman pribadi. 

Seperti halnya menjalankan bisnis bareng bersama pasangan yang pastinya ada plus minus, pun nulis bareng. Apa aja?

Sisi PLUS

  1. Mempererat ikatan batin suami dan istri. Yess, kerap kali suami dan istri bisa enggak nyambung karena beda dunia. Nulis buku bareng bisa meminimalisir hal tsb.
  2. Mengaplikasikan ilmu yang sudah kami pelajari saat kuliah. Kami sejurusan, sama-sama Akuntansi. Suami kuat di praktik karena dulu sempat jadi praktisi sebelum dia bekerja di bidang yang sekarang sedangkan saya kuat di teori. Dua kekuatan ini disatukan jadilah buku.
  3. Sebagai bukti buat anak kami bahwa kedua orang tuanya pernah bikin buku bareng. Bukti kalau ayah dan bundanya bekerja sama di bidang selain domestik. Hehe.
  4. Sebagai portofolio kami berdua: suami di kerjaannya dan saya di kerjaan saya sebagai penulis
  5. Membuat orang tua dan mertua terharu

Sisi MINUS
Kayaknya hampir enggak ada, sih. Apa, ya. Saya juga bingung. LOL. Mungkin lebih ke masalah enggak tega kali, ya. Seobyektif-obyektifnya orang pastilah tetap menyisakan sisi subyektif, namanya manusia punya hati gitu. Seprofesionalnya kami berusaha, tetap aja sisi subyektif sebagai suami istri itu adaa. Drama atau baper, apalagi menjelang DL.
"Ini enggak gini, deh," padahal maksudnya biasa aja, intonasi juga biasa.
"Jadi, salahku? Nyalahin aku?" edisi sensitif karena capek dan PMS. LOL.
Seperti itu misalnya. Untungnya jarang, sih. LOL.

Terlepas dari sisi plus dan minusnyaa, menulis buku bareng suami itu seruu, lhoh. Yahh, intinya mengerjakan sesuatu selain urusan domestik bareng pasangan itu asikk. Pasangan enggak hanya bisa buat partner rumah tangga, tapi juga semuanyaa salah satunya urusan kerja. Setuju?


#OneDayOnePost
#Day2

  • Share:

You Might Also Like

6 comments

  1. kayanya bakalan banyakplusnya bisa menulisbareng suami tercinta mah atuh yah...jadi pengen punya suami juga deh ih

    ReplyDelete
  2. Wah mbaknya ikutan One Day One Post juga.. kalo ODOP kurun waktunya berapa lama mbak.. ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selama desember ini aj mbaa
      Iya mb itung2 ngisi blog rame2 seru wkkk

      Delete
  3. keren ih miyo...ikutan challenge odop juga

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)