Dua Fase Penting yang Harus Kamu Tahu sebelum Menulis Buku

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - December 27, 2018

Dua Fase Penting yang Harus Kamu Tahu sebelum Menulis Buku

Enggak sedikit yang bilang, "Ngapain sihh nulisss. Emang enggak bosan?" bahkan ada juga yang komen kalau nulis itu buang-buang waktu, cuma kerjaannya orang nganggur. Xixixi. Di situ rasanya saya pengin bilang ke Dao Ming Tse biar segera nikah (walau enggak ada hubungannya).

Pendapat beberapa orang/mungkin masih banyak ya yang bilang menulis enggak ada gunanya bukannya membuat saya pundung, tapi justru sebaliknya. Saya ingin lebih melakukan sosialisasi lagi bahwa menulis ituu menyenangkan. Siapa pun bisa kalau mau. Kalau toh bukan untuk tujuan komersil, seenggaknya menulis bisa sebagai teman perjalanan hidup. Saya membayangkan cucu dan cicit saya kelak bisa mengenal saya dengan dekat walau mungkin secara fisik enggak bisa ya salah satunya dengan membaca tulisan-tulisan saya.

Dan, ngomong-ngomong soal apa gunanya nulis, saya jadi teringat beberapa tahun yang lalu, tepatnya awal tinggal di Balikpapan, saya pernah diminta sharing santai tentang asyiknya menulis buku kepada warga Balikpapan. Bersyukur, saya masih menyimpan poin-poin materi yang saya sampaikan di acaranya miladnya Balikpapan Menyala tersebut. Saya ingin menuliskan poin-poin tsb di sini. Selain buat arsip pribadi, moga-moga ada manfaatnya buat yang baca, terlebih yang masih beranggapan kegiatan menulis enggak ada gunanya. Xixixi.


FASE AWAL: ENGGAK KENAL, MAKA KENALAN

Kenapa sih menulis itu bisa menyenangkan? Manfaatnya apa, coba?

Sebelum melakukan kegiatan menulis atau komen "kok mau-maunya sih nulis", emang sebaiknya kita tahu manfaatnya.


Menurut penelitian, menulis memiliki banyak manfaat, di antaranya:

1. Karen Baiki, Psikolog dari University of New South Wales, mengatakan bahwa menulis adalah terapi jiwa. Tidak heran, setelah menulis semua uneg-uneg (nyampah), biasanya yang dirasakan adalah lega dan plong.

2. James Pennebaker, Peneliti dari Universitas Texas, mengatakan bahwa menulis dapat memperkuat sistim kekebalan tubuh karena beban dan masalah berkurang (berdasarkan penelitiannya selama 15 tahun yang dituangkan dalam bukunya “The Healing Power of Expressing Emotion”).

3. Joshua M. Smith, Psikolog dari Syracus University dan Penulis Buku “The Miracle of Writing”, mengatakan bahwa menulis itu menyehatkan.

Manfaat lain menulis adalah:
1. Pengingat
2. Penanda
3. Rekam jejak
4. Sarana “lain” berpendapat: belum berani bicara, menulislah dulu
5. Bisa berbagi informasi berharga
6. Pembentuk peradaban bangsa
7. Melatih kepekaan
8. Menunjang profesi utama, misal untuk kenaikan pangkat atau golongan
9. Syarat beasiswa
10. Syarat lulus kuliah
11. Dll


Lalu, bagaimana mengawali menulis? Mudahhh bangett, misal:
1. Mulai dari buku harian
2. Mulai menuliskan pengalaman atau momen-momen berharga, pasti ada
3. Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri cerita yang sudah dibaca
4. Mulai mengembangkan imajinasi


Teknis menulis mudah bisa seperti ini:

1. Bayangkan menulis adalah berbicara, tapi dalam bentuk tulisan. Tulis apa saja yang ingin diungkapkan. Tulis seolah-olah sedang berbicara.

2. Ajak teman-teman, entah tiga atau lima, untuk menulis bersama. Sambung menyambung. Tema bisa ditentukan di awal, bisa bebas. Misalnya, hari pertama Budi menulis cerita di halaman pertama, hari kedua Edi menulis di halaman kedua, begitu seterusnya.

3. Membuat pohon ide hanya dari satu kata saja, misalnya dari kata “rumah”. Apa yang terbayang jika ada kata “rumah”. Setiap orang memiliki imajinasi yang berbeda-beda.

4. Mengamati benda, kemudian membuat alur ceritanya secara sederhana. Misalnya, hanya dengan mengamati “gelas” seseorang bisa berimajinasi bahwa gelas itu sama seperti manusia, punya perasaan. Dia bahagia saat ia diperlakukan dengan baik (dicuci bersih dan diletakkan dengan rapi). Tapi, ia sedih ketika manusia memperlakukan semena-mena (tidak dicuci berhari-hari).

5. Mengamati benda-benda atau makhluk di sekitar, kemudian membuat korelasinya. Misalnya, seseorang mengamati bebek, kucing, dan ayam. Dia kemudian membuat cerita tentang ketiga hewan berlainan jenis tersebut. Bebek dan ayam yang masih serumpun berkomplot untuk mengusir kucing dari kediaman rumah tuan mereka. Bebek dan ayam menggunakan tipu muslihat sedemikian rupa. Namun demikian, kucing tetap baik pada mereka berdua, bahkan si kucing menyelamatkan bebek dan ayam ketika mereka hendak ditangkap tetangga sebelah untuk dijadikan santapan. Dari kejadian itu, bebek dan ayam kemudian sadar bahwa meskipun berbeda, kucing bisa jadi sahabat sejati mereka.

6. Menuliskan KATA apa saja yang ada dalam pikiran saat itu, kemudian ditulis menjadi sebuah cerita.


Setelah mengetahui manfaat dan cara menulis, berikutnya tentang waktu yang tepat untuk menulis. Tiap orang beda-beda, sih. Temukan waktu terbaik masing-masing, misal:
1. Sesaat setelah salat shubuh, 10 menit saja
2. Saat istirahat sekolah/ngampus/kerja, 5 atau 10 menit saja
3. Saat libur


Jenis-Jenis tulisan yang beredar secara umum dibagi 2:
1. Fiksi
2. Non-Fiksi


Contoh Fiksi dan Non-Fiksi

Apa yang bisa ditulis dari kata SEKOLAH?

1. FIKSI
- Sekolah Ajaib
- ...

2. NON-FIKSI
- Menjadi Murid yang Disukai Guru
- ...

Tema bisa sama, tapi hasil bisa beda. Menulis memang seperti memasak. Bahan bisa saja sama, tapi hasil bisa beda.


Dari sekian banyak teori dalam menulis, ada satu HAL PENTING yang enggak boleh dilupakan. Apa itu?
MEMBACA
Yess. Jika menulis adalah kendaraan, membaca adalah Bahan Bakar MENULIS (BBM).

Apa sih manfaat membaca dalam proses menulis:
1. Perbendaharaan kata semakin banyak
2. Kreatif
3. Menemukan ide baru
4. Wawasan baru
5. Melihat persoalan dari berbagai macam sudut pandang


FASE AKHIR: AKSI

Jika sudah menjadikan kegiatan menulis sebagai sesuatu yang menyenangkan (sudah berhasil menumbuhkan perasaan CINTA MENULIS di hati), maka berikutnya adalah mulai membiasakan diri untuk benar-benar menulis, enggak cuma sekadar teori. Yuk, sekarang juga.


Setiap penulis punya formulanya masing-masing. Yang saya sampaikan/tulis di sini sih jelas bukan patokan utama, ya, cuma berdasarkan pengalaman saja. Tapi yang jelas tujuannya sih sama, salah satunya pengin "ngeracun" orang-orang bahwa menulis itu jelas ada gunanya, mudah, dan siapa pun bisa.

Jika teman-teman punya formula lain, boleh nih di-share . Makasih, yaa.

Oh iya, buat yang ingin baca-baca tips menulis ala saya yang lain, silakan mampir ke sini:
1. Menulis buku itu mudah banget, semudah ngemil.
2. Rahasia produktif menulis, 1 jam 1 artikel dan 1 minggu 1 buku, jangan bilang-bilang yaa.
3. Enggak cuma nikah yang perlu perencanaan, nulis buku juga. Yuk, awali dengan membuat outline yang baik.
4. Jangan cepat puas! Ayoo, berguru GRATIS ke 5 blogger ini untuk meningkatkan kemampuan menulis!
5. Cara mudah menangkap ide yang berseliweran di kepala.
6. Apa jadinya penulis enggak suka baca? 5 situs ini wajib dikunjungi untuk mencari referensi.
7. Agen naskah? Ini plus minusnya.
8. Jangan nangis kalau naskah ditolak. Bisa jadi, penyebabnya karena ini.
9. Kamu lulusan akuntansi, tapi enggak jadi auditor dan semacamnya karena berbagai alasan? Jangan galau, profesi di bidang penulisan berikut ini bisa jadi pilihanmu!
10. Kebiasaan buruk penulis/calon penulis, jangan-jangan kita salah satunya atau malah semuanya.
11. Males jadi penulis buku atau blogger karena menurutmu ribet? Jadilah kontributor di 111 website berbahasa Indonesia ini. Jangan khawatir, dibayar!

Happy writing.

  • Share:

You Might Also Like

18 comments

  1. Kalau udah passion mah gak akan bosan dengan menulis ya, Mbak. Buat saya juga menulis semacam terapi jiwa. Saya lebih senang kalau saat menulis. Apalagi kalau saya suka dengan temanya

    ReplyDelete
  2. Setuju banget kalau menulis itu terapi. Kalau bagi saya, menulis semacam olah raga bagi jiwa dan otak.

    ReplyDelete
  3. Masyaallah tulisan mb miyosi pasti selalu keren. Pohon idenya harus dicoba nih. Makasih ya, sharingnya. 👍

    ReplyDelete
  4. Ternyata banyak gitu ya manfaat menulis... Alhamdulillah, saya udah mulai enjoy... Thanks mbak atas ulasannya.

    ReplyDelete
  5. Waktu terbaik untuk menulis bagi saya adalah saat libur. Duh, gimana nggak. Keseharian kerja berangkat pagi pulang sore. Berusaha konsisten nulis walau terngantuk-ngantuk di sepertiga malam terakhir tapi tetap dilakonin, nah kalau sudah hari libur, weekend, pas banget tuh untuk nulis, sehari bisa dapat 3-4 artikel.. Semoga saya tetap bisa konsisten yah... Semangat

    ReplyDelete
  6. Suka banget tulisannnya Mbak Miyosi. Jadi semakin tercerahkan. Makasih sharingnya, Mbak 😊

    ReplyDelete
  7. Wahh, baca ini jadi makin semangat pengen buka laptop dan nulis blog nih. Terima kasih banget ya mbaaa sharingnya, sukaaa 😍

    ReplyDelete
  8. asik aku dapet ilmu dan insight baru lagi dari mba panutanque. Makasih banyak yaaa, lope lopeee

    ReplyDelete
  9. Bahagianya bisa ikutan BW jadi gini bisa dapat banyak ilmu. Trims Mba Miyoshi sangat bermanfaat sekali buat saya.

    ReplyDelete
  10. wah, pas sekali dengan yang saya butuhkan sekarang, makasih udah berbagi ilmu mbaak. sedang nencoba menulis naskah buku juga yang mandeg di halaman ke-10, hehe.. jadi tambah semangat

    ReplyDelete
  11. Saya suka banget baca tips-tips menulisnya Mbak Miyosi. Rasanya kayak dipaksa-paksa suruh nulis dan belajar terus. Kalo buat saya untuk menjadi penulis yang sukses, bagian terberatnya bukan persaingan antar sesama penulis pemula di luar sana tapi mengalahkan diri sendiri. Banyak saingan malah seru dan bikin tambah semangat. Yang susah ngalahin penyakit suka menunda-nunda kalo mau nulis. Makanya saya usahakan dengan ikut-ikut tantangan menulis seperti ODOP, Blog Walking, atau nulis novel selama sebulan. Pokoknya apa aja deh, yang bisa bikin kita terpaksa nulis tiap hari.

    ReplyDelete
  12. Sharingnya Mbak Miyosi selalu keren dan mencerahkan barakallah

    ReplyDelete
  13. kecee mbak. punya stok baca banyak nih

    ReplyDelete
  14. Keren banget mbak... Bagi saya menulis juga merupakan terapi jiwa. Dikala banyak tekanan dengan menulis tiba-tiba ada ide yang muncul. Mudah-mudahan apa yang ditumpahkan bisa memberikan manfaat kepada orang banyak

    ReplyDelete
  15. Langsung saya bookmark nih postingan Mbak Miyosi yang ini. Lha mengandung hal-hal kece yg lain.
    Hmm, waktu paling pas buat nulis bener semua, tuh. Kalau ga ambil di sela-sela gitu, saya emang ngerasa ga cukup terus waktunya. Palagi digelendotin si batita melulu.

    Makacih sharingnya ya, Mbak ^^

    ReplyDelete
  16. Bener banget mbak, buanyaak banget manfaat menulis, apalagi klu menulis ini hobi dan passion kita, pasti bakal seneng dilakukan😊

    ReplyDelete
  17. Iyes! Menulis jadi terapi banget. Asal menulis aja rasanya beban jadi berkurang.

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)