Episode Seminggu di Kansai (Osaka, Kobe, Himeji, Kyoto, dan Nara): Perjalanan dari Tsukuba ke Osaka

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - September 20, 2021

perjalanan dari tsukuba ke osaka

Bulan September sudah memasuki tanggal 20-an. Sepuluh hari lagi sudah berganti bulan, ya. Tidak akan bilang betapa cepat waktu berlalu. Tidak. Cuma ingin berkata pada diri sendiri bahwa menjelang akhir September ini ingatanku kembali ke masa setahun lalu di bulan yang sama. Kala itu, kami ngebolang ke daerah Kansai selama seminggu. Sudah lama kami merencanakannya, tapi baru terealisasi awal musim gugur. 

Berhubung episode jalan-jalan ke beda region ini sangat sayang kalau ditulis dalam satu postingan, maka aku akan membaginya dalam beberapa tulisan. Kali ini, aku akan berbagi perjalanan dari Tsukuba ke Osaka, tempat tujuan pertama kami. 

Zuzur, boleh dibilang aku memang hobi mengingat proses perjalanan sekaligus mengabadikannya, jadi tidak sekadar fokus pada tempat tujuan saja. Menurutku, justru letak pelajaran berharga itu paling banyak ya ada di bagian prosesnya. Kalau sudah sampai tujuan mah ibaratnya tinggal leha-leha jaya saja, kan. :D Setiap proses perjalanan pasti memberikan pengalaman serunya masing-masing, tidak terkecuali perjalanan dari Tsukuba ke Osaka musim gugur tahun lalu. 

Perjalanan kami mulai dari Ichinoya ke Tsukuba Senta dengan bus C10, lanjut ke Tokyo dengan JR Bus, kemudian dari Tokyo ke Shin-Osaka dengan Shinkansen Nozomi.

Seperti yang sudah-sudah, Taka mendadak diam saat berada di transportasi publiknya Nihon Jin. Kenyamanan menjadi salah satu alasan doski enggak rewel.

Kalau capek tinggal tidur aja di pangkuan ayah bunda. Enjoy the ride ya, Nak.
 

Hari masih belum terlalu siang ketika kami sampai Stasiun Tokyo satu jam kemudian. Jarak Tsukuba - Tokyo tidak terlalu jauh karena masih satu region (sama-sama Kanto), hanya sekitar 60-an km saja. Sebenarnya selain bus, kami bisa juga menggunakan Tsukuba Express. Dari sisi waktu malah lebih cepat, hanya 45 menit saja. Tapi kalau dengan kereta, kami mesti naik Yamanote Line lagi karena pemberhentian terakhir di Akihabara. Ya, meski dari Akihabara ke Tokyo hanya melewati satu stasiun saja sih, Kanda, tapi saat itu lagi malas saja bolak-balik turun sambil bawa-bawa tas. :D Alhasil, opsi naik bus meskipun 15 menit lebih lamalah yang kami pilih karena langsung berhenti di stasiun tujuan, Tokyo.

Ingin segera sampai di Osaka membuat kami langsung cuz beli tiket nonreserved shinkansen di kakak petugas begitu berada di Stasiun Tokyo. Padahal, beli di vending machine juga bisa. Kami kemudian "meluncur" menuju tempat kereta peluru berada begitu tiket sudah di tangan.

Seperti ini penampakan tiketnya.

 
Tidak terlalu ramai

Jarak Tokyo - Osaka kurang lebih 500-an km atau setara dengan jarak Malang (Jawa Timur) - Pekalongan (Jawa Tengah). Namun, semua terasa sangat cepat seolah hanya sekelebatan saja dengan adanya shinkansen. 

Alih-alih tidur, aku lebih memilih melihat pemandangan dari balik kaca jendela shinkansen. Bagiku, seperti inilah cara biar enggak bosan. Kalau tidur, rasanya kok ya rugi banget, kecuali memang sudah tidak kuat.

 

Apa pun kalau bersih memang terlihat indah.

Di mana pun itu sama saja: sungainya bersih.

Enak banget ya kalau semua bersih (mengandung curhat).

Suami dan anakku? Makan, ngobrol tipis-tipis, dan tidur.

Capek duduk, Taka sesekali berdiri. Ya, perjalanan itu harusnya memang dinikmati dan dijalani, bukan dikeluhkan. Enggak terkecuali... perjalanan kehidupan. :)


Foto dulu setelah sampai Osaka

 

Sampai di Shin-Osaka, perjalanan tentu saja belum berakhir. Kami masih harus naik kereta lagi lanjut jalan kaki menuju penginapan. Inilah rahasia mengapa orang Jepang langsing-langsing. LOL.

Alhamdulillah, kami menikmati. Bagaimana tidak, di mana pun itu bahkan sampai pojok-pojok pun bersiihh dan rapiii, jalan kaki pun jadi enggak berasa. Nyaman banget, deh. Senang ya kalau semuaa orang tanpa terkecuali benar-benar sadar apa arti kebersihan. Disuruh jalan seharian pun ibaratnya, bocah enggak akan rewel karena NYAMAN. :)

Ya, selamat datang di Osaka. Tunggu cerita selanjutnya.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)