Pengalaman Disuntik Vaksin Sinovac Dosis I & II di Manado

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - September 16, 2021

Alhamdulillah, aku dan suami sudah menerima vaksin Corona. Meski termasuk warga baru di Manado, saat aku menulis ini kami baru tinggal 4 bulan, tapi urusan vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua sudah beres. Bersyukur banget. Melalui postingan ini, aku akan berbagi pengalamanku, ya. Bisa jadi, apa yang kurasakan ini berbeda jauh dengan yang orang lain rasakan. :)

Sesaat setelah resmi menginjakkan kaki di Manado, salah satu hal yang menjadi perhatian kami adalah VAKSIN. Yaa meskipun ketika sudah divaksin bukan berarti bebas dan boleh lupa daratan, tapi setidaknya ini adalah salah satu ikhtiar. Ibarat perang, vaksin adalah salah satu perisainya.

Nah, mengingat cukup banyak pro dan kontra di luaran sana plus beragam efek yang disinyalir muncul setelah vaksin, maka kami berdua sepakat kalau vaksinnya nanti gantian: Mas Ryan dulu, baru kemudian aku. Jaga-jaga aja sih ya kalau nanti ternyata terjadi sesuatu setelah vaksin ((maksudnya demam dan "teman-temannya")), yang sakit enggak dua-duanya. Sehingga, pihak yang sehat masih bisa membersamai bocah. Maklum, hal-hal seperti ini harus benar-benar kami pikirkan sebagai perantau yang notabene jauh dari orangtua, mertua, dan saudara. Ya meskipun orang-orang di sini semuanya baik, sih. Alhamdulillah.

Tidak hanya di masalah waktu saja, namun kami juga mendapatkan jenis vaksin yang berbeda: suami Astra Zeneca sedangkan aku Sinovac. Alasannya bukan karena kami pilih-pilih, tapi yang ada saat itu ya itu. :D

Mengenai bedanya, aku yakin kalian semua sudah nglonthok karena rajin googling. Namun, di sini, aku akan mencoba sedikit merangkum kembali apa perbedaan kedua jenis vaksin tersebut. Aku baca dari beragam sumber yang pastinya valid.

1. Bahannya: Sinovac menggunakan virus Corona yang sudah tidak aktif sedangkan Astra Zeneca dari vektor adenovirus simpanse.

2. Interval pemberian vaksin dosis pertama dan kedua: Sinovac 2-4 minggu sedangkan Astra Zeneca 8-12 minggu

3. Efektivitasnya: tidak bisa dimungkiri kalau Astra Zeneca setingkat di atas Sinovac.

4. Efek samping: ibarat teori investasi high risk high return low risk low return, efek samping Astra Zeneca pun disinyalir di atas Sinovac sebagaimana efektivitasnya.

5. Siapa yang bisa menerima? Keduanya bilang kalau vaksin bisa untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun, namun lebih lanjut untuk Sinovac ternyata bisa juga diberikan pada mereka yang berusia minimal 12 tahun.

Berhubung di postingan ini, aku hanya akan membicarakan pengalamanku sebagai penerima vaksin Sinovac, maka untuk lebih detail dan jelasnya mengenai kedua jenis vaksin di atas (yang aku dan suami terima) bisa dicari sendiri di Google. :D

Aku sendiri merasa bersyukur karena kami menerima jenis vaksin yang berbeda karena setidaknya bisa dibuat perbandingan mengenai efek sampingnya (yang ternyata enggak jauh beda). :D

Lalu, seperti apa pengalaman disuntik vaksin Sinovac dosis I & II di Manado? Agak sedikit berbeda antara dosis I dan II kemarin.

Vaksin Sinovac dosis I kudapatkan awal Juli dengan teknis sebagai berikut:

1. Aku masuk ke vaksinhebat(.)idsolution(.)co(.)id di Jumat malam, 2 Juli


2. Mengeklik daftar vaksin dan mengisi sesuai petunjuk. Ketika sudah selesai, klik submit.


3. Mendapat semacam keterangan bisa divaksin dengan waktu dan tempat seperti yang tertera plus keterangan dokumen apa saja yang harus dibawa (screenshot halaman keterangan + KTP)


Eh, cukup mudah ternyata. :D

Ngomong-ngomong, aku memang sengaja memilih mal sebagai tempat vaksin dengan pertimbangan agar anak dan suamiku bisa menunggu dengan nyaman tanpa bosan. Enggak perlu mengantarkanku ke tempat vaksin yang kuprediksi bakal ramai karena mereka bisa mencari kebahagiaan sendiri, ke tempat orang jual mainan, toko buku, atau tempat makanan misalnya. Faktanya, mereka ngendon aja di kendaraan. Baiklah.

Oh iya, posisi saat itu, suamiku sudah vaksin Astra Zeneca dosis pertama sebulan sebelumnya alias bulan Juni. Pengalaman suami yang tidak mengalami efek samping apa pun setelah divaksin membuatku semakin yakin untuk mengikuti jejaknya. 

Semangat vaksin!

Jika pendaftaran online pada proses penerimaan vaksin Sinovac jenis pertama cenderung mudah, yang butuh perjuangan dan kesabaran serta keikhlasan adalah saat eksekusinya. 

Aku mendapat nomor antrean 600-an, donggg. :D


Kondisi Manado saat itu memang masih belum termasuk wilayah yang kena PPKM. Kasusnya cenderung menurun jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sehingga tidak bisa dimungkiri kalau suasana saat vaksin memang begitu ramai ditambah antusiasme masyarakat yang juga besar. 

Suasa saat itu, meskipun ramai tapi cukup tertib

Sebelum disuntik, petugas akan memastikan (melalui beberapa tes) bahwa kita sehat dan boleh divaksin.


Setelah dinyatakan aman untuk divaksin, barulah kemudian eksekusi. Enggak lama, sebentar bangettt, yang lama mah prosesnya. :D

Enggak boleh cabut dulu setelah selesai disuntik sebelum mendapatkan ini:

Terlampir juga tanggal berapa vaksin dosis kedua

Selesai divaksin, aku langsung mengecek sertifikatku di situs pedulilindungi. Alhamdulillah, ada. :)


Vaksin dosis I selesai dengan lancar. Selanjutnya adalah harap-harap cemas menantikan efeknya. Alhamdulillah, aku tidak merasakan apa-apa, sama seperti yang dirasakan suamiku meskipun kami mendapatkan vaksin dengan jenis yang berbeda.

Berikutnya....

Vaksin Sinovac dosis II kudapat awal Agustus, meleset beberapa hari dari jadwal karena... aku selalu kehabisan kuota setiap kali daftar di situs yang sama. T_T

Memang sih saat jadwalku menerima vaksin Sinovac dosis II ini Manado sedang PPKM karena kasus Covid-19 yang semakin naik. Mungkin lantaran alasan itu juga kuota penerimaan vaksin jadi dibatasi untuk mengurangi keramaian dan menghindari kluster vaksinasi.

Tapiii, alhamdulillah, akhirnya aku dapat giliran juga meskipun enggak bertempat di mal, huehehehe. 

Sisi positifnya, proses vaksinasi dosis kedua ini ekspres bangett (efek PPKM dan pembatasan kuota). Alhamdulillah.

Harusnya tanggal 31 Juli, realisasinya tanggal 11 Agustus karena dapatnya tanggal segitu 

Alhamdulillah, lengkap

Jika di dosis pertama aku tidak merasakan apa-apa, tidak demikian di dosis kedua. Enggak parah, sih. Cuma seputaran mual, pusing, dan... sakit gigi selama beberapa hari. Yang terakhir bikin enggak kuat. LOL.

Tapi, alhamdulillah, secara umum aman-aman aja. Pun suamiku saat menerima vaksin Astra Zeneca dosis kedua awal September kemarin. Tidak ada efek samping yang berarti selain ngantuk, selebihnya baik-baik aja.

Demikian pengalaman disuntik vaksin Sinovac dosis I & II di Manado. Bersyukur meskipun tidak berada di kampung halaman, alamat domisili beda dengan alamat di KTP, tapi kami tetap bisa mendapatkan vaksin. Untuk teman-teman yang masih dalam proses vaksin, semoga dilancarkan, ya. Semoga juga ujian Corona ini cepat berlalu. 








 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)