Episode Seminggu di Kansai: Sepenggal Cerita dari Universal Studio Japan

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - September 24, 2021

KECEWA!

Itulah yang otomatis kurasakan ketika Mbak-mbak cantik petugas wahana Doraemon bilang kalau Attack on Titan sudah enggak ada lagi. Ternyata, musiman. Aku kira selamanya. T_T Padahal, harapanku begitu tinggi bisa foto bareng (ya walaupun cuma patungnya) Mikasa, Levi, Eren, Armyn, dan pastinya si Titan.

"Kita kurang cepet, Mas," begitu kataku pada suami.

"Kalau ke sininya awal tahun mungkin masih ada," lanjutku lagi.

Aku memang menyesal karena tidak mengiyakan ajakan suami saat dia pengin ke Universal Studio Japan awal 2020 yang lalu saat masih musim dingin. Bukannya aku menolak, tapi saat itu kami baru saja ke Tokyo Disneyland, ya nanti-nanti dululah, bernapas dulu ibaratnya. Aku pun masih dalam tahap penyesuaian dengan kehidupan di negeri sakura. Penginnya sih ke yang dekat-dekat dulu gitu, terutama yang sangat erat kaitannya dengan keseharian. Biar enggak kaget. Xixixi. Ndilalah, saat aku ke sana awal musim gugur bulan September, wahana Titannya sudah enggak ada, sudah diganti dengan Doraemon. Padahal semalam sebelumnya, aku sudah sounding ke anakku kalau besok bundanya akan lihat raksasa. Maksudnya, biar doski enggak kaget secara kan penampakannya rada horror kalau buat anak-anak.

Ketika Taka sudah berhasil aku "doktrin" sampai-sampai di sepanjang perjalanan dia kerap bilang, "Nanti ketemu (((teman-temannya))) bunda Ayah. Nanti ketemu raksasa Ayah. Raksasa teman-temannya bunda," ternyata si raksasanya sudah lenyap. T_T

Teruss? Mau balik kucing karena Attack on Titannya sudah enggak ada? Jelas, tidak. Sayang banget sudah beli tiket (semalam sebelumnya lewat website) kok ya masa enggak jadi, udah ada di kawasan USJ pula.

Kekecewaanku hanya sementara manakala melihat anakku begitu senang melihat Doraemon dan suamiku bahagia menikmati wahana Harry Potter. Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku. Jadi, hayuklahh... lanjutkeun petualangan.

Tempat wisata yang berlokasi di Sakurajima, Konohana Ward, Osaka ini memang kerap menampilkan wahana-wahana baru yang sifatnya temporer seperti Attack On Titan, Doraemon, dan kabarnya baru-baru ini akan ada Kimetsu No Yaiba.

Oh iya, sedikit flash back proses sampai USJ dari penginapan, ya. Aku memang suka sekali menulis rute, berasa sedang main game petualangan gituu. :D

Jadiii... dari penginapan, kami memilih Stasiun Kitahama sebagai "pintu masuk". Dengan kereta Keihan Main Line melewati Stasiun Temmabashi, kami bergerak cuzz menuju Stasiun Kyobashi. Dari situ, kami pindah lagii menggunakan Osaka Loop Line melewati 5 stasiun (Sakuranomiya, Temma, Osaka, Fukushima, dan Noda) ke Stasiun Nishikujo. Hanya satu stasiun saja yang harus kami lewati, Ajikawaguchi, dengan kereta JR Yumesaki Line menuju Stasiun Universal City, tempat Universal Studio berada. Sebenarnya kalau enggak mau ribet, kami bisa pilih bus, tapi gimana lagi... akuu anakku suamikuu lebih suka kereta. Proses perjalanannya berasa banget kalau pindah-pindah. Huehehe. Dan lagi, sebenarnya enggak riweh sih karena semua petunjuk sudah jelas terpampang nyata plus fasilitas umum yang superzuperduperbersihhh to the max.

Anaknya tolong dijagain ya, Pak. :)

Enggak terlalu ramai meski hari kerja. Apa kami terlalu pagi?

Sampai USJ, kondisi sudah lumayan ramai padahal hitungannya cuma turis lokal aja kan ya yang datang (seperti kami yang waktu itu turis dari Kanto huehehe). Melihat kondisi yang sedemikian rupa, kami enggak mau lama nongkrong di pintu masuk. Jadilah enggak pakai tolah-toleh paling cuma foto-foto aja, aku dan dua cowok ini langsung cuz ke dalam.

Welcome to USJ

Katanya belum afdol kalau belum foto di marih.

Benar saja. Saat sampai pintu masuk, antrean sudah cukup ramai. Padahal, jumlah yang datang sudah dibatasi. Aku juga sudah mruput alias datang pagiii bangett.

Dua cowokku lagi antre.

Pastinyaa, enggak mungkin mengajak Taka menikmati tempat wisata yang dibuka tahun 2001 ini begitu saja hanya dengan bermodalkan kaki saking luasnya, maka langkah pertama kami begitu berhasil masuk adalah... SEWA STROLLER dilanjutkan dengan mengambil denah yang tersedia untuk pengunjung.

Lokasinya enggak jauh dari pintu masuk.

Selain stroller juga ada kursi roda. Jadii, siapa pun bisa menikmati. Rasanya pengin mengajak bapakku ke sini (tapi beliau lebih tertarik sebangsa pegunungan atau yang alami).

Sebenarnya, kami sudah punya misi masing-masing. Anakku Doraemon, suamiku Harry Potter, dan aku Attack On Titan. Tapii... sebagaimana yang aku bilang di awal tulisan, wahana Titannya sudah enggak ada. Penggantinya ternyata ya Doraemon yang waktu itu memang lagi gencar-gencarnya iklan kelanjutan film Doraemon Stand by Me. Ya sudahlah ya. Aku jelas tetap bisa menikmati kok walau sempat kecewa, huehehe.

Berhubung kami ke USJ bersama bocahh 3 tahun, maka jelass... wahana-wahana ekstrim enggak kami pilih. Inilah salah satu tantangan ngebolang sama bocah, jelas harus disesuaikan. Bisa dibilang, hal tersebut adalah bagian dari konsekuensi. Tentu saja tidak masalah. Bersyukur, kami masih diberi kesempatan untuk ngebolang bersama (sebelum bocah beranjak dewasa dan punya kegiatan sendiri, maksudnya).

Jadiii, ke mana kemudiaann?

Ke Dunianya Taka

Kubilang begini karena anakku suka (dan memang termasuk wahana anak-anak, at least anak-anak bisa menikmati juga meski tak secara gamblang disebut begitu).