Episode Seminggu di Kansai: Kyoto Kali Kedua

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - October 12, 2021


Kami pertama kali ke Kyoto awal Maret 2020, dua bulan setelah berada di Tsukuba, bertepatan dengan awal musim semi. Kami mengulanginya lagi saat ngebolang seminggu di Kansai awal musim gugur atau enam bulan setelahnya. Kalau ditanya apa bedanya, jelas sangat berbeda. :D
 
  1. Saat ke Kyoto kali pertama, tujuan kami cuma Kyoto aja dari Tsukuba. Di kunjungan kedua ini, kami lebih dulu ke Osaka, Kobe, dan Himeji.
  2. Ke Kyoto pertama nuansanya musim semi sedangkan yang kedua nuansanya musim gugur walau keduanya belum terlalu berasa musim semi dan gugurnya sih karena baru awal-awal.
  3. Ke Kyoto pertama, wisatawan asing masih boleh masuk jadi ya suasananya masih raaamaaii. Kami bahkan bertemu dengan orang Indonesia yang sedang jalan-jalan. Sedangkan di kunjungan kedua, turis asing sudah dilarang masuk sehingga suasananya berubah drastis jadii sepiii. Bila pun ada pengunjung, itungannya ya turis lokal, turis beda region seperti kami waktu itu misalnya.
  4. Ke Kyoto kali pertama, diskon penginapan belum adaa. Alhasil, kami menginap di hotel yang lokasinya rada jauh dari stasiun demi menghemat ongkos. Jalan kaki enggak masalah sih toh suasananya bersih. Nah, di kunjungan keduaaa, OMG, diskon penginapan gila-gilaan. Kami dapat hotel yang berlokasi di depan stasiun persiisss siss dengan hargaaa... super duper miringg karena diskonnya di atas 50%. 
  5. Di kunjungan pertama, kami masih belajar. Di kunjungan kedua, udah lebih pengalaman. LOL.

Untuk masalah rute perjalanan, sedikit seperti setrikaan. Betapa tidak, kami yang posisinya saat itu sudah di Stasiun Osaka setelah mengunjungi Kastil Osaka seharusnya bisa langsung ke Kyoto. Tapi, kami memilih untuk ke Himeji dulu dan menitipkan barang-barang di loker Stasiun Osaka. Itu artinya, setelah dari Himeji, kami harus turun di Osaka dulu untuk mengambil barang barulah kemudian melanjutkan perjalanan ke Kyoto. Untuk lebih jelasnya mengenai posisi Osaka, Himeji, dan Kyoto, bisa dilihat melalui SS-an peta di bawah ini:

Karena saat itu hari sudah mulai malam, jadinya barengan kami di kereta orang-orang pulang kerja. Penuhh. Untungnya masih dapat tempat duduk. Ehm, terharu banget karena orang-orang mau mengalah dengan ibu-ibu yang membawa anak kecil. Saling melempar senyum dari jauh ke sesama ibu yang juga membawa anak kecil sebagai pertanda lega sudah sama-sama dapat tempat duduk setelah awalnya sama-sama siap-siap berdiri hingga tujuan akhir seolah memberi semangat. Sesama ibu meskipun tak saling kenal memang fitrahnya sejatinya adalah saling mendukung, bukan membully. :D Rasa lelah jadi tak berasa kala mengalami hal-hal yang menurutku ajaib dan tak terduga seperti ini. 

Kami disambut malam ketika sampai di Stasiun Kyoto. Sebelum menuju hotel, aku sempat memfoto towernya sembari mengingat suasana ketika pertama kali ke mantan ibu kota Jepang di masa lalu tersebut untuk kali pertama. Ya, ternyata memang berbeda, seperti yang aku sebutkan di ataslah ya kurang lebih.


 

Selamat datang kembali di Kyoto. :)


  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)