Menjadi Nomaden, Menjadi Makin Sadar bahwa Semua hanya Sementara

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - October 31, 2021



"Hidup pindah-pindah kayak kita gini nih kadang merasa baper ga sih, Yos," kata sahabat lamaku tiba-tiba di DM IG saat mengomentari salah satu storyku tentang tempat wisata di sini. Dia juga nomaden mengikuti suami didinaskan. Bedanya, nomadennya selang-seling luar & dalam negeri: tahun sekian sampai sekian di negara A, kembali ke tanah air selama beberapa waktu, lanjut lagi ke negara B selama beberapa waktu, dst. 

Entah apa karena akunya yang pas melow atau karena dia nanyanya malam-malam atau gimana, yang jelas balasanku adalah emot orang nangis. 🤣🤣 Semacam gini loh, misal kita selama ini udah nahan perasaan tertentu dan udah hidup normal, terus tiba-tiba gak hujan gak angin ada orang nyentuh dikit bagian tertentu itu... ealah ya terus petjah dehhh. 🤣🤣

Tentu saja aku sama sekali tak menyalahkan temanku. Dia kan cuma nanya plus setengah sambat, mencari teman senasib. 😂 Dan.... Berhasil. LOL.

Aku sendiri juga bukan berarti gak bersyukur. Haii, menangis tu kan punya banyak arti ya. Aku bahagia bisa ngeluyur ke mana-mana. Bisa tahu budaya di tempat A, B, C, dll. 

Terus kenapa menangis? Nah, ini. Kadang kita tak bisa menjelaskan kenapa menangis karena terlalu campur aduknya perasaan. 

Buatku yang tipe orangnya ini punya perasaan mendalam, berpisah secara fisik dengan orang-orang yang udah akrab udah klik udah cucok meong, itu bukanlah hal yang mudah. Meski pada kenyataannya secara fisik bisa dalam artian faktanya emang pindah kan, tapi tetap saja hati ga bisa bohong. Kalau inget kadang nangis. Tentu saja, selain gaol sama anak dan suami, kita juga pasti punya teman-teman sendiri, kan. Namanya juga makhluk sosial. 

Ya, perpisahan selalu menjadi bagian yang paling menyakitkan. Apalagi, aku ini tipe orang yang kalau udah merasa klik dan cocok, maka kan kuberikan semua perasaanku kesetiaanku. Gak terkecuali dalam urusan pertemanan. Meski sekarang ada sosial media, tapi beda bangetlah rasanya interaksi langsung vs gak.

Tapi, inilah hidup. Penuh warna. Kalimat klise, tapi bener. :D

Ah, semoga saja kita semua selalu sehat sehingga nanti ada kesempatan untuk bertemu lagi di... Interlaken. 🤣🤭 Aamiin.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)