Aku hampir Lupa Bagaimana Rasanya Menunggu Punya Anak

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - November 01, 2021

Sebagaimana judul postingan ini, ya... aku hampir lupa bagaimana rasanya menunggu punya anak. Mungkin, karena saat ini aku sudah jadi ibu jadi mikirnya pun fokus ke masa depan anak dan rencana-rencana yang berkaitan dengan hal tsb. Atau... bisa juga karena usiaku yang sudah tak lagi muda (setidaknya jika dibandingkan dengan aku saat awal nikah 🤣) sehingga mikirnya pun udah beda. Aku pernah mendengar ungkapan bahwa semakin bertambah tua, keinginan kita semakin enggak neko-neko. Kita bahkan sudah berdamai dengan hal-hal yang kemungkinan untuk digapainya itu kecil. Tentu saja ini gak bermaksud pembenaran agar kita tak berusaha, woowww... sama sekali bukan. Spirit dan semangat mah harus tetap muda membara, tapii "tuntutan" ke diri sendiri untuk harus selalu berhasil di setiap usaha yang sedang kita lakukan itu makin lama akan semakin menurun. Makin tua, kita akan makin sadar bahwa perjuangan memang bagian dari kehidupan. Tapi bukan berarti kita berhak menggugat, "Aku udah begini kok hasilnya gak sesuai sih??" Gaakk... gak lagi gini. Tapi lebih ke, "Oh ya sudah kalau memang gak berhasil, tapi setidaknya aku puas karena udah berjuang.... Setidaknya aku bukan pecundang karena cuma pecundang kan yang gak mau berusaha tapi mau hasilnya," 😁

Tentu saja, ini juga berlaku dalam hal ikhtiar punya anak. Beberapa teman yang usianya di atasku udah dalam tahap legowo setelah melalui perjuangan berdarah-darah. Tidak sedikit di antara mereka yang pada akhirnya mengadopsi. Ada juga yang sudah memutuskan lebih menikmati sisa hidup hanya bersama suami. Mereka bahkan sudah tahap cuek dengan tekanan sosial dari orang-orang yang kerap bertanya untuk mempermalukan seolah hidupnya sudah sempurna. Masa-masa baper sudah selesai.

Aku sendiri kenapa tiba-tiba memposting ini? Mungkin karena teringat obrolanku dengan salah seorang teman. Dia bilang yang intinya aku udah teruji dong ya kesabaran menanti kehadiran anak sekian lamaaa. Aamiin doanya agar bisa jadi orang yang sabar.

Jujur, aku sendiri hampir lupa bagaimana rasanya menanti buah hati. Sebagaimana yang aku katakan di awal postingan. Yang aku ingat, aku juga mengalami masa-masa baper kok. Namanya juga manusia yang punya hati. Aku mengalami juga masa-masa super sensitif dan rapuh, apalagi di tanah air ini kehidupan pribadi orang lain (meskipun dia orang biasa) tetap tak luput dari perhatian orang lain baik yang suka maupun tidak. Yang suka, akan menguatkan seperti yang dilakukan teman-temanku yang dulu sering berbagi tips tentang ikhtiar hamil. Jujur, aku terharu. Aku bisa merasakan ketulusan itu. Sedangkan yang tidak suka, aku gak mau bahas sih karena gak penting juga. 🤣

Kalau ditanya bagaimana tips agar masa menunggu buah hati tidak stres? Tiap orang punya jawaban beda-beda pastinya. Ada yang fokus dengan program punya bayi sehingga istirahat total dari segala macam kesibukan. Ada yang sebaliknya. Aku dulu termasuk yang kedua. Alasannya bukan karena ingin dikomentari sebagai orang sibuk, bukaan, tapi untuk mengurangi kebaperan yang ada. 🤣 Meski gak jarang, itu pun masih suka dikomentari, "Kalau sibuk terus gimana bisa punya anak," 

Aku yakin, setiap pasangan yang ingin punya anak pastilah sudah berikhtiar dengan ikhtiar terbaik mereka masing-masing. Tapi kembali lagi, Allah Sang Maha Penentu. Kita mah cuma bisa berusaha aja, bukan. Allah pasti memberi yang terbaik. 😊

Sebenarnya, punya anak/menikah/apalah yang tidak ada hubungannya dengan hajat hidup orang banyak bukanlah sebuah kompetisi. Aku juga penasaran sejak kapan hal-hal yang sifatnya super pribadi tersebut jadi konsumsi publik dan masuk dalam ranah kompetisi. Kalau toh memang segitu banget ingin mendapat atensi/ingin merasa lebih unggul, kurasa tidak akan pernah ada habisnya selama hidup karena di atas langit kan masih ada langit.

Jadi bagaimana rasanya menunggu buah hati sekian lama? Tidak bisa dijelaskan. 😁 Terima kasih banyak untuk teman yang membuatku ingat masa-masa menunggu punya anak. Semoga kita semua yang sudah diamanahi bisa menjalankan amanah ini dengan baik. Yang sedang dalam proses, semoga diberikan yang terbaik. Aamiin. 🤗




  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)