Sedekah Kreatif

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - May 19, 2019


Tema tulisan saya kali ini tentang sedekah. Tulisan ini menang lomba ngablogburit 2014.
Siapa yang dulu punya blog di blogdetik dan suka ikut ngablogburit? 2014 hadiahnya 1 juta. Dokpri.
Menjelang Ramadan gini biasanya emang identik dengan panen sedekah. Nah, kalau menurut kalian, sedekah perlu digembar-gemborkan apa enggak? Kalau opini saya, mau itu gembar gembor atau enggak sebenarnya kan hak masing-masing, ya. Cuma ya yang rada mengganggu ketika baca tulisan-tulisan menjustifikasi atau lebih tepatnya su'udzon macam "Eh, aku dah sedekah, dong. Lah, Elu? Jangan mikirin dunia mulu, dong. Kalau beli tas, baju, sepatu aja yang mahal," dan yang serupa.

Padahal, kita enggak pernah benar-benar tahu orang lain gimana. Yang kita tahu ya yang ditampilin aja. Kalau ternyata dia sedekah dengan jumlah material tapi hanya dia & Allah saja yang tahu apa enggak malu tuh yang udah berprasangka?

Sisi lain sedekah adalah saat ada ganjalan di hati seperti, "enggak enak, yang lain nyumbang, aku doang yang enggak,"

Beberapa waktu yang lalu, seseorang curhat seperti itu kepada saya. Dia sungkan enggak ikut nyumbang buat baksos padahal kebutuhan dia sedang banyak-banyaknya sedangkan penghasilan lagi turun. Tapi, kalau enggak ikut serta juga enggak enak. Ntar disangka gimana sama yang lain. Apalagi, nama-nama yang sedekah terpampang nyata. Dia merasa malu aja kalau enggak ada namanya.

Menurut kalian gimana kalau ada kasus semacam itu? Jangan bilang atau nyeramahi serta menuduh macam, "Sedekah aja, habiskan semuanya, ntar juga mbalik berlipat,"
Sungguh, kurang bijak rasanya ya memberi solusi tanpa mau mengerti kondisi yang sebenar-benarnya.

Saya percaya, Allah Mahabaik. Saya juga percaya, naluri semua manusia penginnya memberi. Tapi ketika kondisi benar-benar tidak memungkinkan apa iya harus memaksa.

Sedekah sendiri ada banyak macamnya. Seperti yang saya tulis beberapa waktu silam.

**

“Ingin banget bersedekah, tapi sungguh, penghasilanku saja masih kurang, Miy!”

“Ya Allah, iri banget lihat orang-orang berlomba-lomba bersedekah di bulan Ramadhan,”

“Apa yang bisa aku berikan untuk mereka, ya? Kamu ada ide, nggak?”

“Tahun lalu aku diberi sedekah, tahun ini aku ingin bersedekah. Sungguh,”

Dan, beberapa kalimat serupa yang terlontar dari beberapa kenalan kepada saya.

Ramadhan, bulan penuh ampunan di mana semua amalan yang kita lakukan dilipatgandakan oleh Allah. Ramadhan, momen di mana Allah memberikan hadiah begitu banyak kepada hamba-Nya. Maka, sangatlah wajar jika banyak orang tidak ingin menyia-nyiakan momen istimewa ini. Karena, belum tentu tahun depan bisa bertemu lagi. Dan, salah satu hal penting itu adalah bersedekah.

Takperlu menunggu memiliki harta berlebih untuk bersedekah karena ada begitu banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berbagi. Semua orang, asalkan memiliki kesungguhan hati, in syaa Allah bisa ikut serta menjadi bagian dari “tangan di atas”. Ada begitu banyak ide kreatif yang bisa dijalankan, di antaranya:

1. Bersedekah sandal di masjid/mushola
Ide ini berasal dari Ustazah Wiwiek, begitu nama beliau, seorang penceramah di sini. Beliau membesarkan hati orang-orang yang ingin bersedekah namun memiliki keterbatasan dana. Beliau berkata bahwa asalkan niatnya tulus dan ingin membantu orang lain, in syaa Allah bisa.

Hal yang kurang diperhatikan, namun sebenarnya krusial (terlebih di bulan Ramadhan ini) adalah keberadaan sandal jepit di masjid. Jika dilihat-lihat, jumlah sandal memang tidak seimbang dengan jumlah jamaah. Banyak yang harus mengantre (panjang) hanya untuk sekadar berwudhu. Kenapa tak menggunakan kondisi ini untuk bersedekah.

Dengan memberikan beberapa sandal yang masih bagus yang dimiliki di rumah atau membelinya di warung, mereka sudah bisa membantu mobilitas para jamaah dalam beribadah.

2. Bersedekah kurma dan air putih
Macet menjadi salah satu penyebab para pekerja kantoran atau yang sejenis terpaksa harus berbuka di jalan. Sering, mereka tidak menyediakan makanan kecil untuk sekadar membatalkan puasa. Bahkan, untuk sekadar mampir ke warung saja tidak bisa karena macet. Kondisi tersebut tentu membuat galau, tidak bisa ke mana-mana dan harus duduk manis di kendaraan, entah sampai kapan.

Orang-orang bisa membantu mereka membatalkan puasa, salah satunya adalah dengan membagi-bagikan kurma & air putih di lampu merah saat buka puasa tiba. Tiga atau mungkin lima buah kurma dimasukkan rapi ke dalam wadah plastik kecil, kemudian “ditemani” dengan air putih kemasan. Percayalah, di saat “krusial” hal tersebut akan sangat berguna. Paling tidak bisa membantu mereka membatalkan puasa terlebih dulu sekaligus mengganjal perut dengan makanan bergizi.

Lokasinya? Biasanya di perempatan jalan (sekitar lampu merah), yang merupakan lokasi strategis. Ide ini bisa dijalankan oleh beberapa orang, komunitas, organisasi, siapa pun secara bergantian.

3. Menabung selama setahun kurang
Ada seorang single parent yang keukeuh ingin bersedekah. Beliau merasa malu jika selalu menengadahkan tangan. Maka, dengan niat kuat dan usaha maksimal, beliau bertekad bahwa Ramadhan 2014 harus bersedekah! TITIK. Apa yang beliau lakukan? Ibu yang sangat kreatif tersebut menabung sejak Syawal 2013. Beliau menyisihkan uang belanjanya. Tidak banyak, “hanya” Rp3.000,00 per hari. Beliau tidak mengutak-atik uang tersebut hingga waktu pemakaiannya tiba. Alhamdulillah, dengan uang yang terkumpul kurang lebih satu juta, beliau bisa bersedekah di Ramadhan 2014 ini.


Itulah beberapa ide sedekah (kreatif). Sungguh, masalah sedekah memang tiada paksaan, benar-benar harus kerelaan dari hati diri masing-masing. Tapi, percayalah, bahwa sejatinya semua orang pasti akan jauh lebih bahagia ketika ia memberikan sesuatu entah sebesar apa kepada orang lain atau sekitarnya.

Selain ide-ide di atas, tentu masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersedekah. Ikut kuis, menang, lalu hadiahnya disumbangkan seutuhnya pada yang membutuhkan. Memberi Alquran dan mukena. Tidak bermuka masam kepada orang yang menjahati kita, bahkan kalau bisa memberikan senyum yang tulus. Dan, hal-hal lain tentunya.

Jadi, semua orang sejatinya bisa bersedekah, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dan, tentu saja jika ia mau dan bersungguh-sungguh.

Semangat!

#30HariMemetikHikmah
#TantanganMenulisIPMalang
#RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-14

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)