Perjalanan Jakarta Malang saat Ramadan bersama Batita

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - May 14, 2019


Setelah kurang lebih seminggu di ibu kota, akhirnya kami balik kampung juga. Perjalanan kali ini berbeda dengan sebelumnya-sebelumnya. Ini pertama kalinya kami melakukan perjalanan bersama batita saat ramadan. Pergi sebelum puasa, pulang saat puasa. Begitulah.

Gimana ceritanya? Gini.... Dimulai dari malam sebelumnya, ya.

Pukul 22.00 WIB kami sampai hotel. Rencananya pengin langsung packing setelah bebersih diri. Biar tenang. Jadi, besok paginya bisa langsung cuzz. Apa daya, yang ada malah ketiduran. Untung  jam 2 dini hari bangun. Jadi, masih bisa packing sebelum sahur.
Bawaan kami, kurang kopernya Mas Ryan aja. Dokpri
Jam 3 pagi, saya udah mandi rapi jali dan wangi. Tapii, anak dan suami masih asik di alam mimpi. Yaa, meskipun enggak lama kemudian mereka bangun, sih.

"Sahur di bawah aja yuk sekarang,"
"Yaelah masih jam segini, semangat amat,"
Iya sih emang biasanya kami sahur rada mepet waktu imsak.
"Enggak apa-apa kan sahur terakhir di sini,"
Dan, akhirnya dua laki-laki itu pun menurut saja dengan ratu lebah. Xixixi. Gitu dongg, yess.

Saya bersyukur Taka termasuk anak yang mudah bangun pagi. Ketika saya elus-elus kepalanya dan cium sambil berbisik, "Sahur sama ayah bunda yuk, nanti boleh tidur lagi," dia langsung semangat dan mengisyaratkan minta digendong. Alhamdulillah. Jadi anak sholeh ya, Nak. Aamiin.
Seperti hari-hari sebelumnya, Taka cuma "sahur" dikit. Masih pagi banget sih, ya. Dokpri.
Suasananya cukup sepi ketika kami sampai ruang makan. Sungguh berbeda dengan hari pertama puasa. Ya, biasanya emang gitu, kan. Di awal rajin, makin ke sini enggak sedikit yang memilih sahur aja di kamar dengan stok makanan yang ada. Saya pun tiga kali kalau enggak salah memilih sahur di kamar aja.

Setelah ritual sahur selesai dengan memilih menu makanan yang enggak memberatkan kerja alat pencernaan, kami kembali ke kamar.

Pukul 07.30 WIB, kami cuzz ke bandara setelah sebelumnya memesan taksi lewat pihak hotel. Taka cuma makan cemilan plus minum aja karena dia masih malas sarapan.
Taka selalu bahagia ceria dan enggak rewel tiap kali diajak keluyuran. Dokpri.
Alhamdulillah, perjalanan lancar. Enggak macet. Ya eyalah, melawan arus gituu. Di saat orang-orang menuju Jakarta (hari kerja), kami sebaliknya. Jadii yaa bentaran doang udah sampaii.
Penerbangan kami pukul 10.00 WIB sih, tapi jam setengah 9-an udah sampai di bandara. Sekilas saya teringat saat masih tinggal di Balikpapan. Terbang jam 10, jam 9 baru ke luar rumah juga oke oke ajaa. Hal tersebut tentu enggak bisa dipraktikkan di Jakarta.
Di mana pun berada tetap bisa maeenn. Anak-anak emang kreatif. Dokpri.
Karena boarding masih pukul 10.10 WIB, jadi ya setelah check in, kami bertiga langsung cuzz ke lounge. Sekalian ngasih sarapan Taka.

Perjalanan pulang kami alhamdulillah lancar. Kami menikmati bergantian mengasuh batita aktif di tempat umum. Kami bersyukur pergi pergi gini kalau udah punya anak pastilah identik sama rempong. Tak masalah. Inilah salah satu bentuk quality time bagi kami yang saat ini masih LDM. Semoga perjalanan kami selanjutnya yang in syaa Allah mengakhiri LDM kami dilancarkan dan diridhoi Allah. Doakan, ya.

#30HariMemetikHikmah
#TantanganMenulisIPMalang
#RumbelMenulisIPMalang
#IbuProfesionalMalang
#HariKe-9

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)