Hobi Mempermalukan

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - March 21, 2022

Entah ada masalah apa dengan mereka. Tapi bisa aja emang pikirannya gak nyampek jadinya gitu. Semoga saja pihak-pihak yang dipermalukan/ditertawakan/semacamnya (dan diam saja alias tidak membalas) diberikan kesabaran, rezeki melimpah, dan kesehatan, juga kelak ditempatkan di tempat (bisa negara atau apalah ya) yang sesuai dengan keinginannya/sesuai dengan habitatnya. Aamiin. 🤗

Ketika diri merasa geram, jangan sampai terpengaruh untuk berlaku sama. Sesungguhnya, di dunia ini masih banyak orang baik kok. Bangett. Semoga kita jadi salah satunya. Aamiin.

Contoh sederhananya saat aku teringat kebaikan remaja Jepang yang kualami tahun lalu bulan yang sama di Hiroshima. Saat itu, kami "menyelamatkan diri" dari udara dingin dengan masuk ke restoran cepat saji. Mas Ryan pesan makan, aku cari tempat (sambil gendong Taka yang ketiduran karena lelah berjalan). Kulihat di lantai 1, full. Lanjut ke lantai 2, MasyaaAllah full jugaa. Harapan satu-satuny tinggal lantai 3. Dengan napas yang terengah-engah, aku menaiki tangga. Ternyata apa? Full jugaa. Lantai 3 enggak kalah ramai, penuh dengan anak sekolah (((mengerjakan PR))). Ingin kembali ke lantai 1 tapi kok napas sudah sangat ngos-ngosan.

Dalam kondisi tolah-toleh kebingungan seperti itu, ada gadis Jepang yang sangat cantikk nowel aku. Dia mempersilakanku untuk duduk di kursinya. Dia bagaimana? Gabung dengan temannya yang memang masih ada space kosong. 

Sempat kumenolak karena gak enak, tapi dia terus memaksa. Wajahnya menggambarkan kesungguhan. Akhirnya aku duduk. Kami dapat tempat duduk. Aku berterima kasih. Dia pun menjawab tak masalah, tak apa.

Dweuh... meleleh hati emak. 

Aku gak kenal dengannya. Dia pun. Apalah aku yang saat itu hanya orang asing dari negara yang ketika kusebut masih banyak yang belum tahu letaknya di mana. Tapi ternyata diperlakukan dengan manusiawi. Aku yang bukan siapa-siapa.

Akan kuingat selalu kebaikan dari gadis muda cantik dan baik hati itu. Semoga Allah selalu menjagamu, Dek.

Sungguh, jangan terpengaruh dengan sikap orang-orang yang memang enggak bisa hidup tenang sebelum mempermalukan orang lain. Sungguh, di dunia ini masih banyak kok orang baik yang bahkan kita enggak kenal siapa dia dan dia juga enggak kenal siapa kita. Dalam artian, enggak butuh harus jadi sesuatu atau seseorang dulu yang namanya orang baik gak akan memandang itu. Baik ya baik aja. Gak perlu pencitraan. Kita sama, sama-sama manusia kok.

Mungkin bagi gadis muda itu, yang dilakukan biasa saja. Apa susahnya mengalah sama emak-emak. Tapi buatku dengan kondisiku saat itu, kebaikannya benar-benar membuatku tersentuh dan terngiang hingga sekarang. Hal-hal sederhana semacam itulah yang insyaallah kan selalu kuingat, terlebih di masa-masa "sulit" atau masa-masa/kondisi kurang "ideal".

Ya, sejatinya di dunia ini masih baanyakk orang baikk. Semoga, salah satunya kita. Aamiin.



  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)