Hari Ke-2 di Jepang: Ohayo Chiyoda & Akiba!

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - January 02, 2020


Hari kedua di kampungnya Takeshi Kanechiro (zaman aku remaja, dia mencuat, maaf kalau jadoel), aku disambut sama GEMPA. Dini hari, tepatnya. Suami yang ngasih tahu cuma kurespon dengan narik selimut. Mungkin karena masih belum terlalu sadar ya jadi gitu responnya. Heheh.

Paginyaa, Ayah Taka (yang jauh lebih cakep daripada semua artis dorama zamanku muda belia remaja), mengajak kami ke Tokyo. Alhamdulillah, dia lagi libur kuliah dan masuk lagi tanggal 6. 

Enggak capek emang? Kalau aku sih yang penting bocah. Kalau doi mau, aku hayukk. Seperti dugaankuu, Taka semangatt. Apalagi saat diberi tahu kalau nanti akan lihat mobil polisi, bus, & kereta. Dia makin semangatt.

Bersyukur, jarak tempat tinggal kami ke Tokyo enggak terlalu jauh. Malang - Surabayalah ya kira-kira. Transportasi publiknya pun seperti yang aku baca di buku-buku tentang Jepang (sok rajine mbak iki): MEMUDAHKAN DAN MENDUKUNG BANGET!


Nama busnya C10, Ichinoya - Tsukuba Senta tentu dengan melewati beberapa halte. Foto: dokpri.

Jadi dari dormi, kami jalan dikit ke halte. Bus tsb mengantar kami ke Tsukuba Senta, sekitar 5 - 10 menitlah y. Dari Tsukuba Senta, kami naik lagi bus ke Tokyo, sekitar 1 jam-an. 

Taka maen dulu di taman Tsukuba Senta sambil nunggu bus yang ke Tokyo datang
"Wow, busnya KEREN!" meski cuma kuucapkan dalem ati doangg, karena di luaran sok cool dunk yes. Apalagi orang sini kok ya kalem-kalem dan sopan santunnya tinggi. Yawes, masa aku pecicilan.

Entah di postingan kapan, aku akan ngomongin secara detail mengenai transportasi publik di marii. Semoga bisa menjadi tambahan info buat teman-temanku yang pengin ke sini. Cuma yang jelas yang aku baca di buku-buku dan artikel-artikel tentang Jepang sejak di tanah air (berasa Hermione) itu benarr: orang Jepang semacam "menggantungkan" hidupnya pada transportasi publik, enggak masalah enggak punya mobil, bukan sesuatu yang harus diratapi 24 jam xixixi. Lha emang keren sih ya transportasi publiknya. Sangat bisa diandalkan. MasyaAllah.


Bus yang langsung membawa kami ke Chiyoda, Tokyo. Foto: dokpri.

Eh iya, aku sempat ketemu teman Mas Ryan, aseli Jepun, di Tsukuba Senta. Dia heran dan semacam bahagia ketika tahu namaku dan anakku Miyosi dan Taka. Doi sampai nanya detail banget apa punya saudara di mari atau keturunan. Ckckck. Am sorry am a javanese, not japanese. Pengin ngejelasin detail kalau sesungguhnya nama lengkapku "Miyosi Margi Utami" yang artinya "Lewat Jalan yang Benar" tuh terinspirasi dari ayat suci alquran kok yaa sungkan ya lha wong baru kenal kok udah banyak omong. Yeekaan. Yawes, aku jawab yang sifatnya normatif saja. 😁


Berhubung kami ke Tokyo-nya pas hari libur tahun baru, ya masih nuansa tahun barulah ya, jadiii... begitu sampai Stasiun Tokyo, kami disambut dengann "jutaan" orang dari berbagai macam negara yang juga ingin menikmati Tokyo. Pelajaran berharga, kalau ke sini emang harus pas hari kerja biar sepi dan benar-benar bisa menikmati.


Tiba di stasiun Tokyo, dokpri.

Meski demikian, ya Alhamdulillahlah y, aku terutama Taka yang notabene belum pernah ke sini sangat menikmati. Oalah, ini ta yang namanya Tokyo. Ehm... jadi inget ponakanku yang ngefans sama Kento Momota dan Akane Yamaguchi pas lihat tulisan "Olimpiade 2020" di sekitar Stasiun Tokyo.



Paling suka diajak jalan, meski ujung-ujungnya pasti lapar. Xixixi. Dokpri.
Kesan pertamaku gimana? Bagus, enggak tahu mesti komen gimana juga. Sejak di Bandara Haneda, aku juga udah diperlakukan dengan baik. Pun saat ke Tokyo. Seru-seru aja, sih. Intinya enggak ada masalah. LOL. 

Karena zuperkepo, aku nanya kenapa kok ramainya banget banget. Ya daripada penasaran. Yekan. I mean... kalau cuma berlibur, ramainya juga enggak selebay ini, deh. Dan ternyata memang karena Kaisar baru aja lewat jadi jalanan disterilkan. Kami baru aja sampai saat Kaisar sudah berlalu pergi. Enggak ketemu, deh. Maksudnya, enggak bisa lihat secara langsung, deh. Yaweslah, yes.

Dari Tokyo, tepatnya Chiyoda nama daerahnya, kami ke Akihabara atau yang biasa dikenal dengan Akiba. Pecinta anime pasti tahu tempat ini. Kalian suka anime apa? Kalau aku Ao Haru Ride. 😍

Ternyata, di Akiba juga sama aja ramainya karena masih nuansa liburaan. Aku jadi kangen Tsukuba yang relatif enggak ramai-ramai amat. Ya kalaupun ramai, tapi masih bisa bernapas. Sebagai orang introvert maksimal ambivert, aku lebih suka tempat yang sepi tapi ya enggak sepi kayak kuburan alias masih ada kehidupan.

Di daerah yang menjadi ikonnya anime dan pecinta game juga yang serupa ini, ada warung khas jawa dunkk. Namun sayang, pas kami samper ke tkp, ternyata antreannya sudah mengularrr. Kasihan Taka juga kalau gini. Alhasil, kami urungkan, kapan-kapan aja ke sini menikmat nasi ramess... huehehe.

Puas "berkenalan" dengan Chiyoda dan Akiba, kamii kembali ke Tsukuba Senta. Teruss, langsung kembali ke dormi? Enggakk. Ke York Town dulu, yang lokasinya enggak jauh dari situ. Baru setelah dari York Town untuk membeli bahan-bahan rumah tangga, kami pulang. Alhamdulillah perkenalan yang seruu. 31 Des sejak pagi memulai perjalanan, 1 Jan agak siangan sampai bandara, agak soren sampai tempat tinggal, dan tanggal 2 seharian berkelana. Tanggal 3 ngapain? Saatnya menjadi kaum rebahan untuk memulihkan kesaktian. Xixixixi. Selanjutny, biarkan foto-foto di bawah yang akan bercerita, ya.


Aku foto di sisi yang sepi, sisi lainnya kebalikan. Penyuka sepi ya gini. Hehe. Foto: dokpri.

Anak suka, ibu bahagia. Foto: dokpri.

Menurut Mas Ryan yang pernah ke Akiba 2011 silam, suasananya masih sama. Foto: dokpri.

Menarik perhatianku: kafe gundam (aku suka gundam seed destiny, si athrun sama lacus) dan kafe akb. Foto: dokpri.

Berangkat pagi, pulang petang. Meski baru sehari di Tsukuba, tapi udah merasakan kenyamanan. Damaii. Foto: dokpri.

Sebelum pulang ke dormi, belanja dulu (buat masak). Semangat, Pak! Yang sabar ya, Nak. Foto: dokpri.




  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Ditunggu cerita kelanjutannya ya, Mba. Hehe.. Masih setia jd pembaca. Oia, Jepang terkenal sulit mencari makanan halal. Mungkin akan ada postingan mba miyosi ttg makanan kali ya. Hehehe..

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)