Benarkah Kebutuhan Tak Terbatas

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - September 12, 2022

Menurut ahli ekonomi, kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sedangkan alat pemenuhan kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Kebutuhan manusia sifatnya seperti deret ukur sedangkan alat pemenuhan kebutuhan jumlahnya seperti deret hitung. Kebutuhan manusia yang katanya tidak terbatas tersebut dipicu oleh pertambahan jumlah penduduk yang jumlahnya juga seperti deret ukur dan tidak bisa diprediksi. Di samping itu memang sifat manusia yang tidak pernah puas turut berkontribusi terhadap tidak terbatasnya kebutuhan manusia.

Apakah benar kebutuhan manusia memang unlimited?

Apakah benar kita akan terus mengonsumsi satu jenis produk dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang banyak hanya untuk diri kita sendiri? 

Apakah benar kita akan makan terus menerus tanpa berhenti?

Memang benar, kebutuhan manusia terus meningkat. Mungkin akan lebih tepat bila kita katakan kalau kebutuhan manusia itu akan terus meningkat dan bukannya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah dan beragam, tapi kuantitas atau jumlah kebutuhan yang diinginkan untuk jenis yang sama tentu jumlahnya bukan unlimited. Apakah kita mungkin mengonsumsi bakso terus menerus tanpa jeda? Apa yang kita rasakan ketika setiap hari mengonsumsi nasi goreng? Setiap hari dalam jangka waktu tiga bulan?

Dalam ilmu ekonomi, juga dikenal dengan hukum Gossen yang membahas tentang kepuasan terhadap suatu barang atau jasa yang dikonsumsi. Menurut hukum Gossen tersebut, dikatakan bahwa sifat dari hampir semua manusia adalah tidak pernah puas. Ketika kita mengonsumsi suatu barang terus menerus maka kita akan merasa bosan pada titik tertentu. Seperti pertanyaan di atas misalnya, apa yang terjadi bila setiap hari kita mengonsumsi nasi goreng? Sekalipun nasi goreng rasanya enak dan pada awalnya kita suka, namun bila kita konsumsi setiap hari tentu lama-lama kita akan bosan. Dan hal itu juga berlaku pada produk atau jasa yang lainnya. 

Bagaimana agar kita tidak dilanda kebosanan? Mungkin dengan mengatur apa yang kita konsumsi dan membuat variasi dari yang kita konsumsi. Sebagai akibatnya, bisa saja porsi konsumsi kita sama, namun jenisnyalah yang berbeda.

Lalu, apa hubungan antara pengaturan keuangan pribadi dengan hal-hal yang telah disampaikan sebelumnya?

Dari paparan tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa setiap dari kita atau semua orang, memiliki kemampuan untuk mengendalikan arus cashflow. Pada dasarnya keinginan kita terhadap suatu barang atau jasa pasti akan mencapai titik limit. Misalnya, tak selamanya kita akan menyukai benda A. Mungkin saja suatu ketika kita akan merasa bosan dan beralih ke B. Ingat, kebutuhan manusia memang akan terus bertambah dan beragam, namun keinginan kita sendiri terhadap barang yang sama apakah seterusnya tetap? Jawabannya adalah tidak! Itu sebabnya, kita memiliki potensi untuk mengoptimalkan apa yang kita dapatkan agar kita bisa membelanjakannya secara bijak.

Mungkin kita akan bertanya, bagaimana agar penghasilan atau pendapatan yang kita terima bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang beragam tersebut? (To be continued)

Foto: perpusnasri


(Tulisan ini bersumber dari buku saya berjudul Cash Flow Management untuk Awam & Pemula yang terbit satu dekade silam).


  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)