(Curhat) Ketika Tulisanmu Diplagiat

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - March 04, 2019



Ini adalah percakapan saya dengan mantan pengurus ummi-online beberapa waktu yang lalu.


Memang, beberapa tahun yang lalu, saya termasuk rajin mengirimkan tulisan ke ummi-online dan annida-online. Paling rajin, bahkan sampai ratusan, saat hamil tua, di 2017. Saya menulis di website tsb dari HP langsung ke dashboard-nya.

Di Februari 2017, saya bahkan sempat jadi kontributor terbaik. Alhamdulillah, tulisan-tulisan saya yang mayoritas tentang rumah tangga banyak pembacanya. Senang. Kepuasan batin banget.

Hingga kemudian, ...
Secara enggak sengaja, saya menemukan tulisan saya di sana dicopas tanpa sumber di banyak website, Fan Page Facebook, dan Instagram.

Sedih pasti, masa iya selametan. Yekan.

Beberapa tulisan saya yang dicomot di IG
Beberapa teman bilang dengan santainya tanpa perasaan, "Risiko jadi penulis ya gitu," atau "risiko nulis di media online ya gitu," Sama aja dengan komen, "Risiko punya istri/suami ya direbut orang, kalau gak mau gitu ya jangan nikah," 😁

Memang, semua posisi ada risikonya. Anak SMP juga tahu. Tapi, bukan berarti kondisi tersebut dijadikan sebuah pemakluman lantas dibiarkan aja kan, ya. Kita bisa mikir sendiri, sih. 😊

Yang tulisannya dicopas dan plagiat emang enggak saya aja. Baanyaakk.  Beberapa waktu yang lalu, saya bahkan baca blognya Mbak Carolina Ratri yang membuat surat terbuka ke salah satu situs yang memplagiat tulisan beliau.

Teman saya yang lain rata-rata lebih memilih diam dan cuek. Enggak sedikit juga yang memaklumi dengan sikap pasrahnya "ya, udahlah, ya," Ah, saya jadi ingat kata-kata "kejahatan tetap berkibar bukan karena kekurangan orang pintar, tapi karena yang pintar memilih skeptis, bodo amat, cuek, apatis, dan semacamny,"

Meski di sisi lain, saya sangat memahami teman-teman yang memilih diam dan terpaksa legowo. Salah satunya, karena enggak mau terlibat drama. Maless ramee. Ya, saya pun enggak suka drama kok, kecuali drama Korea atau Jepang. Drama di dunia maya dan nyata mah semacam bikin malu diri sendiri. Saya paham. Dan lagi, masa-masa drama bagi saya sudah berakhir, masa-masa drama adalah saat usia belasan dulu. Sekarang? Maless. Saya juga tipe orang yang males rame, males drama, hampir sama dengan teman-teman yang memilih bungkam dan "pasrah".

Sekarang, website ummi-online dan annida-online sudah enggak beroperasi lagi, seperti percakapan saya dengan mantan pengurus ummi yang saya lampirkan di atas. Saya pun ketika buka website tsb juga selalu dialihkan ke situs lain. Yang bikin saya sedih, ratusan tulisan saya sudah telanjur diplagiat situs lain.

Apakah saya akan berhenti menulis seperti beberapa teman saya yang memilih fokus sebagai ibu rumah tangga, fokus mengurus dan menyayangi suami dan anak sampai mati tanpa tolah-toleh dan bergaul dengan dunia luar alih-alih biar tetap eksis? Apakah saya akan pundung?

Jawabannya enggak. Saya akan terus menulis sampai kapan pun. Tapi yang jelas, saya akan lebih berhati-hati lagi. Segala peristiwa yang bikin kecewa membuat saya lebih banyak belajar. Doakan, ya.

Buat yang suka plagiat tulisan orang, apalagi nama websitenya islami banget, ya moga-moga aja deh ya segera dapat hidayah. Malulah sama namanya. Allah enggak tidur, Gaes. Kita menanam, kita menuai. Selalu begitu.

Semoga ujian ini membuat saya naik kelas. Doa orang yang kecewa mustajab, kan? Makanya, ini saat yang tepat buat saya berdoa yang baik-baik. Xixixi. Teman-teman ada yang mau nitip? Lagi teraniaya, nih. Wkwkwk.

Buat yang tulisannya diplagiat bahkan beberapa untuk tujuan komersil, saya tahu legowo butuh waktu. Nikmati aja proses itu. Yakin kok besok-besok kita akan mendapatkan "hadiah". Terus menulis dan lebih berhati-hati lagi ya, Temans. Semangat!

  • Share:

You Might Also Like

19 comments

  1. Didoain aja, semoga konten-konten yang diplagiat itu bermanfaat buat banyak orang. 😊

    Tetap semangat berkarya ya mbak.

    ReplyDelete
  2. Punya saya juga mbak, tapi tulisan yang saya tulis di Plukme. Kok tetiba tanpa sengaja saya nemu di website lain. tapi gak dicantumin nama sayanya. Heuheu ternyata rasanya nyes gimana gitu

    ReplyDelete
  3. tetap semangat berkarya ya mbak, InsyaAllah digantikan dengan rezeki yang lain. aamiin

    ReplyDelete
  4. Sekarang banyak sekali blog atau web abal2 yg asal copas artikel orang, bahkan copas artikel kita juga, memang kitanya sih yg harus aktif melaporkan agar tulisan di blog abal2 itu dibanned, capek memang sih makanya banyak juga yg menyerah gak mau berurusan sama mereka

    ReplyDelete
  5. Plagiator sudah sangat banyak sekarang ini

    Memang cukup sakit sih, kalo tulisan yang kita punya ternyata harus di plagiat oleh orang lain tapi kalo masih bisa di toleransi mungkin hanya bisa berharap semoga dengan tulisan tersebut kita semakin banyak menuai barokah

    ReplyDelete
  6. Mbak Miyodi dulu kontributor Ummi online, wahh mantap yaa.
    Saya dulu pengagum majalah ummi dan annida.
    Eman banget sekarang sdh enggak publish, ya?
    Btw semoga para plagiat sadar dan kembali ke jalan yang benar.
    Aamiin

    ReplyDelete
  7. Begitulah dunia online ya mbak, saya aja gemas dlu status copywriting-ku di fb dicopas orang. Plekkkkk persis banget buat promosi bisnis online.
    Langsung komen di fb ybs & blokir pertemanan.

    ReplyDelete
  8. Yah, saya pun klu mengalami hal yang sama seperti mbak Miyosi ini juga bakal bertindak yang sama. Masalah yang seperti ini sih menurut saya nggak bisa didiamkan, bukan juga mau bermaksud mau membesar-besarkan tapi kalau semua dia bisa-bisa para plagiat makin menjamur dan seenaknya 'mencuri' karya orang lain tanpa menyertakan sumber.

    ReplyDelete
  9. Kalau saya juga bakal bikin surat terbuka. Di IG, mention N tag sekalian. Bukti dijebeberkan biar gk seenaknya main copas. Kalau diam malah dikira diizinkan

    ReplyDelete
  10. saya termasuk yang nggak rela-an kalau lihat tulisan seseorang di share tanpa nama penulis, apalagi di share atas nama penulis lain, hrrggghh, gemes rasanya,padahal nggak melok nulis ya, hehe.. tapi insyaAllah pahala ilmunya tetap ngalir ke mb Miyosi. salam kenal ya mb, wah senang sekali dr BW bisa kenal penulis-penulis keren seperti mbak..

    ReplyDelete
  11. Resiko penulis ya, Mbak? Kebayang rasanya bagaimana penulis harus meluangkan waktu membuat tulisan berbobot, apalagi sampai begadang, eh mereka plagiator main copas. Duh, rasanya...
    Keren! Awal-awal kenal internet dulu, salah satu kegemaran saya adalah buka Ummi online.
    Tetap semangat tebar manfaat lewat tulisan ya, Mbak...

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)