7 Alasan Logis Kenapa Kamu Enggak Boleh Iri dengan Kecantikan Wanita Lain

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - October 14, 2018

7 Alasan Logis Kenapa Kamu Enggak Boleh Iri dengan Kecantikan Wanita Lain

“Pengin banget putih kayak dia,”
“Kenapa aku tidak secantik dia, sih?”
“Iya, sih. Dia kan enggak pernah ke mana-mana, ya jelas mulus dan putih,”
“Semua wanita itu cantik kalau ada dananya. Jadi enggak heranlah ya kalau dia cantik wong cuma tinggal nyuitin aja semua ada. Lha, aku?”
Pernah berpikir atau ngomong seperti di atas? Xixixi.
Banyak di antara kita yang mungkin berpendapat bahwa cantik itu bersyarat: harus putih, tinggi, langsing, hidung mancung, dan yang lainnya. Masyarakat sekitar pun seolah tersihir dengan syarat kecantikan seperti yang sudah disebutkan. Kalau enggak percaya, coba saja tanya tetangga atau masyarakat sekota tentang definisi cantik. Rata-rata jawabannya seragam. 
Sebagai konsekuensinya, wanita yang tidak masuk dalam kriteria cantik seperti yang sudah disebutkan di atas berlomba-lomba ingin mengubah dirinya sesuai standar cantik yang diciptakan masyarakat sendiri. Di media sosial pun, cukup banyak pengguna aplikasi kamera cantik hanya karena ingin terlihat bening atau sekadar dikomen, “Cantik banget,” atau terjebak dalam kegiatan tidak terlalu penting seperti foto selfie dengan caption “Baru bangun tidur nih belum mandi no filter no apa pun, abaikan pipi tembem dan mata bengkak,” yang sebenarnya ingin dibilang cantik walaupun belum dandan.
Xixixi. Pernah, enggak? 
Masalah “cantik” ini seolah menjadi hal krusial. Apalagi, ditambah dengan ego wanita pengin jadi yang paling cantik alias enggak mau kalah. Alhasil, saling menjatuhkan pun kerap terjadi.
“Kamu kalau dandan jelek banget,” padahal di lain waktu dia juga dandan dengan tipe yang sama.
“Jadi dia ya istrinya anu, biasa aja,” padahal dalam hati berkata kenapa enggak bisa secantik itu
“Jadi istri itu harus bisa dandan maksimal biar suaminya enggak kabur,” padahal aslinya dia pengin banget cantik alami 

"Enggak suka aja sama dia. Gak tahu kenapa. Sok baik. Sok gimana gitu. Embuh. Pokoke gak suka," padahal aslinya pengin banget seperti sosok yang dibenci.
Ruwet juga ya masalah printilan kayak gini aja. Bisa menghabiskan energi, setidaknya energi untuk berpikir hal-hal enggak penting. Padahal, sebenarnya ada 7 alasan logis kenapa enggak boleh sirik dengan kecantikan wanita lain. Apa aja?

1. Menurut fotografer “The Atlas of Beauty”
Mihaela Noroc, fotografer yang melakukan perjalanan ke 37 negara, seperti dilansir oleh CNN Indonesia mennyimpulkan bahwa kecantikan itu bisa ditemukan di mana saja. Di Benua Afrika, Amerika, Australia, Eropa, & Asia semuanya punya wanita cantik dengan ciri khasnya masing-masing. Setiap tempat memiliki wanita cantik dan itu semua ternyata tidak bergantung pada warna kulit atau tinggi badan atau “penampakan” lainnya, melainkan lebih kepada bangga dan bahagia jadi diri sendiri.

2. Menurut pakar cantik itu tidak harus putih
dr. Dewi Inong SpKK seperti yang dilansir oleh Vemale(dot) Com mengatakan bahwa cantik itu tidak harus putih tapi harus berkulit sehat. Artinya, konsumen tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya yang tidak terdaftar di BPOM yang bisa membahayakan kesehatan bahkan nyawa. Bayangkan saja, berapa uang yang harus kita keluarkan jika ternyata kosmetik atau perawatan yang kita gunakan sangat berbahaya. Hasilnya hanya sesaat, penderitaan selamanya. Belum lagi kerugian yang lain seperti malu dan kepercayaan diri runtuh.

3. Lahir dari ayah ibu yang beda
Lahir dari ayah dan ibu yang berbeda ya pastinya tidak bisa seragam. Setiap manusia sudah membawa gen masing-masing. 

4. Cantik fisik saja tidak cukup
Cantik fisik saja tidak cukup jika tidak disertai dengan cantik hati. Kecantikan fisik yang begitu memesona tersebut bisa turun drastiss jika pemiliknya punya sifat-sifat ini:
  • Manja. Ini enggak mau. Itu enggak mau. Dikasih tugas dikit ngeluh mulu. Maunya “disuapin”. Maunya dilayanin. Ehm, meskipun cantiknya kualitas internasional tapi kalau manja bangett pasti bikin gemes dan ngelus dada ya. Apalagi jika udah dewasa.
  • Bossy. Apa-apa nyuruh dengan bahasa yang tidak mengenakkan telinga padahal dia sendiri bisa melakukan.
  • Ingin selalu dinomorsatukan. Inginnya semua orang memperhatikan diaa. Giliran orang-orang memperhatikan yang lain, enggak terima. Padahal, dunia ini tidak hanya milik seorang saja, bukan.
  • Iri
  • Egois. Hanya memikirkan kepentinganya sendiri tanpa mau melihat sudut pandang orang lain? Ehm, secantik apa pun kalau egois yaa enggak bakal bikin orang terdekat betah
  • Kurang empati.J ika memang enggak berempati setidaknya diam agar tidak menyakiti.
  • Mulut pedas. Wajah cantik seperti bidadari, tapi mulut lebih pedas daripada cabe. Gimana?
  • Terlalu sensitif. Kita memang harus menjaga sikap sebagaimana tuntunan Rosulullah. Sayangnya, kita tidak bisa mengatur sikap orang lain ke kita apalagi mengubahnya dalam sekejap seperti yang kita mau. Dikit-dikit tersinggung, diomongin apa dikit merasa teraniaya, ya udah enggak bakal punya teman kalau seperti ini.
  • Jorok. 
  • Malas
  • Sombong
  • Merasa paling suci. Merasa diri paling suci juga bisa bikin gerah sekitar. Bila pun ingin memberi tahu sebisa mungkin dengan merangkul dan bukan dengan menge-judge.
  • Suka mempermalukan orang lain. Nunggu banyak orang untuk mempermalukan satu orang? Apapun motifnya, entah hanya untuk sekadar lucu-lucuan atau yang lain, jelas tidak etis. 
  • Suka ngutang terus lupa
  • Tidak apa adanya. Kita semua lebih suka dengan orang yang apa adanya daripada yang di-markup di mana-mana. Iya bilang iya. Tidak bilang tidak.
  • Gengsi tinggi. Gengsi tinggi akibat terpengaruh gaya hidup hedon inilah bisa membuat seseorang hancur dari dalam. Padahal, gengsi enggak bisa dimakan. Jadi buat apa ngorbanin hal-hal utama demi dibilang wah oleh orang lain. Misal bela-belain ngutang uang SPP anak demi beli tas bermerk internasional.
  • Tidak mau belajar. Setiap manusia punya kekurangan dan pernah berbuat salah. Tapi setidaknya setiap manusia punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya, tinggal mau apa enggak. Itu aja.
  • Caper. Caper dengan suami orang lain misalnya. Etis, enggak? 
  • Oportunis. Oportunis adalah melakukan sesuatu yang hanya menguntungkan diri sendiri. Sok-sokan mendukung A atau B atau C padahal sebenarnya dia sedang mendukung kepentingannya sendiri. Ketika orang yang didukung tidak memberikan manfaat lagi  dia pindah ke lain hati.
  • Pendendam. Wanita yang cantik hatinya pasti pemaaf, meski di sisi lain dia tidak akan melupakan pelajaran berharga dari sebuah peristiwa menyakitkan.
  • Apa lagi? Tambahin dong buat muhasabah kita semuaa. Huehehe.


5. Allah tidak menilai bentuk dan rupa
 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa kalian dan tidak juga harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian” (Shahih Muslim juz 4 hal. 1987 no. 2564) 

6. Allah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (Q.S. At-Tin: 4). Bersikap rendah diri karena merasa tidak cantik berarti mengkufuri nikmat Allah. Pun merasa paling cantik yang itu artinya menganggap yang lain lebih rendah sama saja dengan menghina Sang Pencipta. Semua wanita cantik dengan ciri khasnya masing-masing. Inilah mindset yang harus kita tanamkan pada diri sendiri. Dengan begitu, kita enggak akan mudah minder ketika melihat wanita yang menurut kita lebih cantik, pun sebaliknya kita tidak merasa lebih saat melihat wanita lain tidak lebih cantik daripada kita. 

7. Apa yang dititipkan akan dimintai pertanggungjawaban
Jika untuk level organisasi, kantor atau instansi saja ada laporan pertanggungjawaban, apalagi untuk tingkat kehidupan yang cakupannya jauh lebih luas dan lebih lama. Cantik hanyalah titipan, amanah. Toh saat meninggal semua makhluk juga bentuknya sama. 

Kita bisa memilih apa yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta ini akan digunakan sebagai anugerah atau fitnah? Cantik untuk menyakiti sesama wanita atau untuk menyenangkan suami agar keluarga makin harmonis? Menjaga kecantikan atau mengumbar dan memamerkan kecantikan yang hanya sesaat? Kita bisa memilih. Dan, setiap pilihan ada konsekuensi yang pasti akan dimintai pertanggungjawaban.

Bagaimana, Sahabat? Semoga kita bisa jadi insan yang lebih baik, ya. Kita semua sudah cantik sejak lahir. Dan, akan semakin cantik jika hati kita juga cantik (dirawat). Yuk! 

Referensi:
https://www.ummi-online.com/pernah-merasa-tidak-cantik-mungkin-kamu-harus-melakukan-ini/
https://www.ummi-online.com/setiap-wanita-memiliki-kecantikan-yang-berbeda-jangan-minta-sama/
https://www.ummi-online.com/inilah-yang-membuat-kecantikan-muslimah-turun-drastis/



(Postingan ini diikutsertakan dalam One Day One Post bersama Estrilook Community)

  • Share:

You Might Also Like

5 comments

  1. Ngejleb banget
    Hahah
    Aku ngefans sama Mbak Yosi sejak smp
    Iri banget pengen cantik pinter terus bisa nyanyi
    ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau aku ngefans sama kamu soalny kamu ituhh ceplas ceplos banget
      Seriusan aku irii sama orang2 kayak gitu dekk
      Kadang aku tuh sungkan ya mo nyeplos sesuatu wlo di sisi lain y kadang ceplas ceplos juga
      Ni gimana sih wkkk
      Pokoke kamu kerenn
      D dunia yg serba gak jelas ini gak cuma dibutuhin orang2 yg ajak kebaikan dg cara baik, tp dibutuhin juga orang2 yg tegas dan galak bwt "nowel" hal2 yg bisa merugikan orang lain
      Kamu punya yg kedua
      Kerenn
      G semua orang berani

      Jd curhat
      Jd panjang

      Delete
  2. Nice post mba, salam kenal dari mami cantik😂

    ReplyDelete
  3. iyah setiap titipan dipertanggungjawabkan

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)