Hari ke-225: Pengalaman Menginap Dua Malam di Meitetsu Inn Nagoya Ikimae

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - August 12, 2020

Tiga kali bermalam di Jepang saat jalan-jalan, penginapan dekat stasiun menjadi salah satu prioritas untuk dipilih. Tidak terkecuali, saat kami ke Nagoya akhir Juli kemarin.

Tentu saja, pertimbangan lain adalah harganya yang terjangkau, at least menurut kantong kami. Sebab, meskipun dekat banget dengan stasiun tapi kalau harganya selangit, kami pasti pikir-pikir. Huehehe.

Alhamdulillah, kemarin, kami dapat hotel yang sesuai kriteria: 

  1. berjarak 500-an meter dari Stasiun Nagoya, total waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 10 menit saja;
  2. harga terjangkau, bahkan sekarang malah lagi diskon besar-besaran dengan tarif separuh dari harga kami dulu (hikss); dan
  3. komentar-komentar pengunjung yang mayoritas bilang puass, ngefek banget ternyata.
Kami langsung meluncur ke Meitetsu Inn Nagoya Ikimae, nama hotel yang kami pesan melalui Agoda malam sebelumnya, begitu sampai stasiun. Waktu juga menunjukkan kalau kami sudah boleh check in. Sedikit berbeda dengan tanah air dimana waktu check in biasanya siang, kalau di sini baru bisa masuk setelah jam tiga sore. At least, berdasarkan beberapa pengalaman kami selama ini.

Berhubung lagi musim panas, kami memang enggak mampir-mampir dulu ke mana-mana seperti saat ke Kyoto dulu setelah sampai kota tujuan. Cuz langsung ke hotel dengan niat bebersih diri dan istirahat sejenak sebelum berpetualang lagi.

Hotelnya terbukti sangat mudah dijangkau. Seperti yang ditunjukkan pada gambar rute di bawah ini. Tinggal lurus aja kalau dari Stasiun Nagoya. 
Jaraknya enggak terlalu jauh, kan.

Sepanjang perjalanan, kami disuguhi dengan beberapa tempat "nongkrong", katakanlah begitu, yang baru aja akan buka. Rupanya, kondisinya sudah mulai menuju normal. Penampilan mereka pun beragam: ada yang pakai masker, ada yang enggak. Fifth fifty-lah perbandingannya. Agak berbeda dengan di Region Kanto, at least Tsukuba & Tokyo dsk, dimana mayoritas pada pakai masker.
Beberapa izakaya sudah mulai buka.
Yang secara enggak sengaja "tertangkap" kamera mereka yang pakai masker, faktanya? Enggak sedikit juga yang enggak pakai masker.

Di dalam alias sebelah kanan gambar ini sebenarnya banyak anak muda nongkrong.
 
Kalau masalah rapi dan bersih enggak usah ditanya sih, di Jepang emang gini mayoritas di mana pun itu.
 
Kerapihan dan kebersihan adalah dua hal yang sangat mudah ditemui di mana pun itu.
  
Suhu udara Nagoya yang lebih panas daripada Tsukuba membuat kami ingin cepat-cepat sampai hotel. Apalagi, bocah sudah mulai rewel. Meski saat itu mendung, tapi panasnya benar-benar menyengat karena kelembaban tinggi. Ini pun masih sangat sangat sangat sangat terbantu dengan lingkungan yang super bersih. Enggak kebayang kalau panasnya pakai bangett terus ditambah lingkungan yang kotor. 

Enggak lama, kami sampai di hotel yang lokasinya di pinggir jalan "diapit" oleh kafe, izakaya, dan tempat nongkrong semacamnya. Strategis! LOL. Meski kami enggak tipe nongkrong, sih (dan kenyataannya emang enggak nyamper situ). :D

Staf hotel yang sangat ramah membuat segala penat seolah hilang. Pelayanan segala sesuatu di Jepang ini emang juara. Setidaknya (lagi), menurut pengalaman kami selama ini.

Lobinya sendiri enggak terlalu luas. Untuk ukuran hotel sama-sama bintang tiga, jujur aja masih lebih luas hotel di tanah air. Pun untuk kamarnya. Tapi buat kami sih enggak masalah, enggak mengurangi kenyamanan. Cuma kalau nginepnya rombongan, misal dengan keluarga besar, lebih baik sih sewa apato aja melalui airbnb. Cerita pengalaman tentang ini akan saya bagi di postingan lain, ya.

Kami langsung menuju kamar di lantai enam setelah menyelesaikan berbagai macam urusan dengan resepsionis plus setelah dapat kunci. Legaa, akhirnya bisa menyegarkan badan sejenak. Alhamdulillah.

Kesan kami selama menginap di sini: PUAS.

Untuk masalah KAMAR, misalnya. Meski tempat tidurnya adalah kombinasi dua tempat tidur kecil yang digabung jadi satu bersebelahan, tapi tidak mengurangi kenyamanan. Saya pribadi suka dengan hiasan bunga yang menempel di dinding seperti pada gambar di bawah ini. Meski bukan bunga sungguhan, tapi cukup manis. Jujur, ketimbang hiasan dinding berupa lukisan yang kesannya horor, saya lebih suka seperti ini.
Jika jeli, kalian mungkin akan melihat dua baju diletakkan di atas kasur. Ya, benar. Entah apa semua hotel di Jepang memang seperti ini. Tapi yang jelas, saat menginap di Kyoto beberapa bulan yang lalu, kami juga mendapat baju tidur. Jadi enggak perlu repot-repot bawa baju ganti sih secara di hotel sudah disediakan. BERSIH dan WANGI!

Selanjutnya, seperti yang kalian lihat pada dua gambar di atas. Di sebelah tempat tidur, ada meja panjang plus printilanny. Di dalamnya, ada dua kursi. Di atas meja panjang, sebelah kaca persis, ada rak kecil. Jepang ini memang benar-benar sangat-sangat suka memanfaatkan segala macam space, ya. Seolah, enggak akan dibiarkan ada sisa ruang yang nganggur. :D

Hal tersebut juga berlaku untuk tempat pakaian. Tidak ada lemari khusus seperti hotel di Indonesia (dengan bintang yang sama). Lagi-lagi, space di pojokkan seperti inilah yang dimanfaatkan sebagai ruang menyimpan baju, celana, dsb. Lengkap ada penyemprot pakaian agar enggak kecut, sandal, sikat sepatu, dll.

Saya pribadi memanfaatkan ruang kosong di bawah tempat menggantung baju sebagai tempat meletakkan sepatu. :D

Malam-malam, saat suami dan anak tidur, pengin keluyuran sendiri melihat suasana sekitar, xixixi. Alhamdulillah, amannn. Eh, udah izin suami juga, yes.

Di depannya, ada kaca sepanjang badan kita.
Untuk kamar mandi, modelnya bathup dan jadi satu dengan WC dimana WC-nya dilengkapi beragam tombol. Kalau di tanah air mungkin seperti WC di Hotel Indonesia. Saya pribadi juga enggak tahu apa di Jepang memang semua penginapan seperti ini, tapi dari pengalaman tiga kali menginap (sekali di apato airbnb dan dua kali di hotel), semua WC-nya ya model seperti ini. 

Untuk peralatan mandinya, LENGKAP! Handuk pun wangi, enggak kucel.
Kemarin, kami dapat kamar paling pojok. Alhamdulillah.

Fasilitas lain yang kami dapatkan:
  • internet gratis dengan kecepatan maksimal
  • bathup air panas
  • resepsionis 24 jam
  • vending machine di lantai 14
  • tv layar datar
  • kulkas mini
  • kopi dan teh
  • AC yang dinginnya sangat terasa
  • humidifier
  • tempat cuci pakaian plus pengering dengan koin di lantai 14

Selain hal-hal di atas, yang membuat saya terkesan ketika menginap di Meitetsu Inn Nagoya Ikimae adalah ketika pihak hotel menelepon pagi-pagi sekadar untuk menanyakan apakah kamarnya mau dibersihkan atau tidak. Entah, buat saya itu bentuk perhatian, sih. Secaraa, enggak semua hotel seperti itu. :D 

Hal yang juga bikin respek adalah... meski suasana di luar begitu ramai luarr biasaa, tapi suaranya enggak sampai masuk alias terdengar. Sehingga, tidur pun bisa nyenyak.

Saya juga sangat terbantu dengan adanya vending machine dan tempat cuci 100 yen di lantai 14. Jelas, kami memanfaatkannya. :D

Meski enggak tahu kapan bisa ke Nagoya lagi, tapi yang jelas kalau ada kesempatan, kami enggak ragu untuk menginap kembali di sini. Enggak bikin kapok. :)

 

Meitetsu Inn Nagoya Ekimae

Alamat: 2 Chome-21-12 Meieki, Nishi Ward, Nagoya, Aichi 451-0045
Telepon: 052-571-3434






  • Share:

You Might Also Like

13 comments

  1. Yang bikin seneng jalan2 atau liat org lain jalan2 d luar negeri itu bersiihhnyaa lingkungan disana 😅 eh sama kok mba di Indo juga makin banyak yg males pake masker kemana2. Hiks..

    ReplyDelete
  2. Betul Mbak, penginapannnya memang terlihat nyaman.
    Saya merasa pertama kali tuh lihat ranjang tempat tidurnya dua terus disatukan gitu ya. Hehehe ...

    ReplyDelete
  3. Bikin iri deh Jepang. Rapi dan bersih banget. Aku ngelihat fotonya sampe detail-detail nyari sampah 😆 semua bersih dan tertata. Entah kapan bisa merasakan suasana langsung di sana. Pengen...

    ReplyDelete
  4. penasaran deh harga hotel di jepang itu berapaan? hehe

    ReplyDelete
  5. Saya terkesan sekali melihat foto-foto suasana kotanya, jalanannya. Waah, bersih banget ya! Sepertinya budaya adalah kuncinya. Kalau soal pakai masker atau enggak, sepertinya di negara manapun ada yang bandel seperti itu.

    ReplyDelete
  6. Wah nyaman emang ngelihatnya mbak..
    Senang ya bisa jalan jalan ke jepang...
    Semoga someday aku biaa kesana juga

    ReplyDelete
  7. Bersih dan rapihnya itu yang mengesankan banget dari Jepang ini ya. Semoga di Indonesia juga bisa sebersih dan serapi ini nantinya.

    ReplyDelete
  8. Lagi ngga bisa kemana-mana jadi terhibur baca pengalaman mba menginap di Jepang. Alhamdulillah Jepang serba bersih ya. Nyaman jadinya travel sama anak

    ReplyDelete
  9. Selalu suka sama kebersihan dan kerapihan lingkungan di Jepang, rasanya bikin mood makin baik ya mbak, hehe.. Dan suka banget sama interior kamar hotelnya, simpel tapi lengkap banget

    ReplyDelete
  10. Wah, sekarang tinggal di Jepang kah, Mbak? Tidak di Malang lagi?
    Saya senang nih baca kisah perjalanan di negeri orang apalagi negara bersih semacam Jepang ini. Berkualitas juga pelayanan publiknya ya termasuk urusan hotel. Sip.

    Hmm, nama kotanya Nagoya, ya. Persis dengan nama sebuah kecamatan di Batam. Saya pernahnya ke Nagoya yg itu, belum pernah yg ke Jepang :D

    ReplyDelete
  11. Baca ini jadi semangat menggapai impian bisa jalan2 ke luar negeri. Rindu staycation. Baru tahu kalau hotelnya ada baju dari sana. Kerennn

    ReplyDelete
  12. Wah di Jepang pun sudah New normal ya. Asik ya, baca reviewnya ini jadi kayak saya sendiri yang ngalamin. Bisa jadi rekomendasi nih

    ReplyDelete
  13. Penginapannya keliatan nyaman, Mbak. Terima kasih sharingnya. Salah satu cita-cita saya pengen jalan-jalan ke Jepang. Kalau di Nagoya ada apa yang bisa dilihat, Mbak?

    ReplyDelete

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)