Sensasi yang Dirasakan ketika Testpack Akhirnya Positif

By miyosi ariefiansyah (bunda taka) - February 28, 2019


Salah satu kebahagiaan seorang wanita yang sudah lama menikah adalah menjadi IBU alias HAMIL. Dan 26 September 2016, sebulan sebelum aku dan suami merayakan hari ulang tahun pernikahan kedelapan, masa penantian itu terjawab.

Semalam sebelumnya, aku (yang saat itu lagi pulang kampung) dan ibu beli testpack di apotek. Ini pun sebenarnya terpaksa kulakukan. Kenapa?

Aku udah males banget lihat testpack karena ngerasa di-PHP. Gimana enggak, setiap kali TP hasilnya negatif terus. Jadinya semacam hopeless dan males lihat penampakannya TP. Padahal ya bukan salah testpacknyalah ya.

Pelajaran berharga yang aku dapatkan kemudian: jangan bete kalau TP negatif mulu, ntar lama-lama juga positif kok kalau Allah sudah berkehendak. Jangan salahin TP karena dia hanya benda mati yang tak berdosa.Takut berharap, ntar kecewa.

Sebelumnya, telat seminggu aja udah seneng dan berimajinasi ke mana-mana, ehhh ... ndilalah besoknya datang bulan. Berasa diangkat tinggi-tinggi untuk kemudian dibanting keras-keras. Dan kejadian itu gak cuma sekali dua kalii, tapi lumayan sering. Jadi ya wajar dong jika kemudian aku maless buat berharap lebih. Walau alasan sebenarnya sih bukan maless, tapi takutt.

Namun, ibu terus memaksa, pun suami, kakak, dan orang-orang terdekat. Mereka juga punya alasan kuat menyarankanku buat enggak cuek, yaitu:

Aku udah telat tiga minggu padahal biasanya telat maksimal 10 hari. Jadi bisa dibilang ini kali pertama aku telat datang bulan cukup lama.Wajahku berubah jadi rada "gimana" gitu menurut mereka. Walau ini tidak bisa dijadikan patokan ya alias lebih kepada masalah feeling aja.

Aku sendiri memang merasakan hal yang enggak "biasa" walau berusaha kutepis dengan alasan enggak mau GR terus patah hati lagi. Tanda-tanda gak biasa yang kurasakan itu di antaranya: suhu tubuh lebih hangat alias meriang, mual, pusing, dan gerah. Intinya sih aku ngerasa enggak enak badan padahal cuaca baik-baik aja.

Senin paginya, 26 September 2016, ba'da subuh, aku memberanikan diri untuk TP. Sungguh, rasanya lebih horror daripada sidang skripsi. Yang nikahnya udah lama dan sering kecewa pas lihat hasil TP pasti paham kok rasanya. Jadi, ini bukan mengada-ngada.

Dan, ketika hasilnya dua garis yang itu artinya ... di dalam tubuhku terdeteksi hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) atau ada manusia lain atau hamil ... yang kulakukan adalah ... bersyukur, terharu, mbrebes mili. Akhirnyaa ...

Jika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah. Allah, kun fayakun. Manusia hanya sebatas usaha semaksimal mungkin, tapi kalau hasilnya benar-benar hak prerogatif Allah.

Buat semua sahabatku di luar sana yang saat ini tengah menunggu, semoga Allah memberikan yang terbaik. Doaku selalu buat kalian. Doakan aku juga biar bisa jadi ibu yang baik. :)


  • Share:

You Might Also Like

2 comments

Makasih udah ninggalin jejak yang baik ya, Teman-teman! :)